jpnn.com, RIAU - Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal memastikan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan(karhutla) menjadi agenda utama. Iqbal menginginkan Riau bebas dari asap dan langit membiru.
"Komitmen kami jelas, Riau harus bebas bencana asap. Mari lanjutkan kesuksesan dalam menangani karhutla, dengan bahu membahu dan saling bekerja sama. Kuncinya, titik api sekecil apa pun harus cepat dideteksi dan dipadamkan," kata Iqbal dalam keterangannya, Jumat (23/7).
BACA JUGA: Kapolri dan Seluruh Jenderal Penting Polri Berkumpul di Wilayah Hukum Irjen Iqbal, Ada Apa?
Dia menyampaikan pihaknya memiliki langkah pencegahan, penindakan, hingga pendidikan untuk menjaga lingkungan.
Iqbal menerangkan aplikasi dashboard Lancang Kuning merupakan langkah pencegahan yang bisa memantau keberadaan titik api dan panas di Riau.
BACA JUGA: Ditinggalkan 5 Perwira, Irjen Iqbal Berikan Pesan Menyentuh, Tolong Jaga Nama Baik Polri
"Meskipun tidak real time, tetapi kami bisa melihat potensi hotspot dan firespot yang bisa kami tanggulangi sebelum kebakaran meluas dan tidak terkendali," papar Irjen Iqbal.
Tak hanya itu, masih terkait upaya pencegahan, jajaran Polda Riau turut menggalang partisipasi masyarakat dengan membuat program Kampung Bebas Api.
BACA JUGA: Petinggi PAN Temui Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal
Setiap Polres dan Polsek di masing-masing wilayah, juga mengedepankan sosialisasi kepada masyarakat akan ancaman bahaya karhutla.
Jenderal jebolan Akpol 1991 itu mengingatkan semua pihak hendaknya tidak lengah dalam mengantisipasi meluasnya karhutla di Riau.
"Karena kita semua pastinya tidak ingin kabut asap terjadi. Kami ingin mempertahankan kondisi langit Riau yang tetap biru dan cerah," tuturnya.
Iqbal memerinci berdasarkan data penanganan Karhutla periode 1 Januari hingga 22 Juli 2022, dari pantauan lewat Aplikasi Dashboard Lancang Kuning, didapati ada 3.197 titik panas. Dari angka itu, setelah dilakukan langkah verifikasi, ada 791 titik api.
Titik api ini terbagi menjadi tiga kategori antara lain rendah 158 titik, menengah 2.945 titik, dan tinggi 106 titik.
Titik panas, lanjut Iqbal, terbanyak terdeteksi di wilayah hukum Polres Rohil 541 titik, Polres Dumai 386 titik, dan Polres Rohul 380 titik.
Mantan Kapolda NTB itu menyampaikan pihaknya telah bergerak secara masif di lapangan. Para personel jajaran Polda Riau sudah berhasil membuat 601 sekat kanal nonpermanen dan 475 embung di lokasi sekitar potensi titik api.
Kepolisian aktif pula melakukan focus group discussion (FGD) bersama masyarakat dan pihak terkait terkait membahas mengenai penanganan dan pencegahan Karhutla.
Tak kurang dari 46.276 penyuluhan telah dilakukan oleh personel jajaran Polda Riau. Mereka juga sudah menyebar 42.181 maklumat dan memasang 4.841 spanduk imbauan.
Para petugas pun terampil dalam menciptakan alat pompa modifikasi. Di mana saat ini sudah ada 650 pompa kendaraan bermotor portabel yang bisa digunakan untuk memadamkan api.
"Sampai saat ini, kami juga telah melakukan 29.538 kali patroli darat, menggelar 35 apel siaga. Juga membagikan 14.257 masker dan membuka 487 layanan kesehatan," kata Irjen Iqbal.
Mantan Kadiv Humas Polri itu menerangkan lahan terbakar paling luas berada di wilayah hukum Polres Bengkalis, yaitu 112,85 hektare. Disusul di wilayah hukum Polres Kuansing 106,25 hektare dan Polres Inhil 78,8 hektare.
Sementara dari sisi penegakan hukum, Iqbal menegaskan pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak pelaku Karhutla. Baik itu pelaku individu atau korporasi akan diberikan sanksi tegas apabila terbukti bersalah.
"Kami proses sesuai aturan yang berlaku,” ujar Iqbal.
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menambahkan pihaknya sudah menangani delapan kasus dengan sembilan tersangka yang ke semuanya adalah perorangan. Untuk indikasi pelaku korporasi, belum ditemukan.
Kapolda Riau meminta masyarakat perorangan dan perusahaan, jangan lagi membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar.
Apalagi di musim kering atau kemarau yang akan menimbulkan karhutla yang lebih besar.
Di sisi lain, Iqbal menegaskan ribuan personel di jajarannya sudah sangat siaga jika sewaktu-waktu harus diturunkan ke lokasi untuk melakukan langkah mitigasi. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov Riau Dapat Tambahan Helikopter dari BNPB Untuk Tanggulangi Karhutla
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga