Ikhtiar Rektor PTS Ciptakan Lingkungan Kampus Zero Kekerasan Seksual

Rabu, 17 Juli 2024 – 18:22 WIB
Rektor PTS di LLDIKTI III berupaya menciptakan lingkungan kampus zero kekerasan seksual. Foto: UMB

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III bersama Universitas Mercu Buana (UMB) menggelar Konsinyasi Pimpinan Perguruan Tinggi Satgas PPKS Menuju Kampus Zero dari Kekerasan Seksual.

Sebanyak 196 pemimpin Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mengikuti kegiatan tersebut secara luring, Rabu (17/7).

BACA JUGA: Fikom UMB Rilis Riset Kepedulian pada Stunting di Indonesia, Media Berperan Strategis

Kegiatan  ini juga disiarkan langsung melalui YouTube LLDikti Wilayah III dan Universitas Mercu Buana.

Sebanyak 12 Perguruan Tinggi Swasta yang telah ditunjuk sebagai PTS Pendamping Satuan Tugas PPKS turut hadir melengkapi kegiatan tersebut.

BACA JUGA: UMB Kembali Selenggarakan Konferensi Internasional

Rektor UMB Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng., mengatakan bahwa acara ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan seksual.

"Universitas kami adalah tempat pembelajaran, pertumbuhan, dan transformasi. Ini adalah komunitas di mana setiap individu harus merasa aman, dihormati, dan dihargai," kata dia.

BACA JUGA: 110 PTS di Jakarta belum Terakreditasi, Sanksi Pencabutan Izin Operasi Menanti

Menurut Prof. Andi, tujuan ini hanya dapat dicapai jika semua bersatu untuk menciptakan lingkungan yang benar-benar bebas dari pelecehan seksual.

"Pelecehan seksual bukan hanya merusak proses pembelajaran," lanjut Profesor Peneliti Robot Humanoid ini.

Kejahatah itu juga mengancam kesehatan mental dan emosional serta mempengaruhi kepercayaan dalam komunitas akademik.

"Kampus yang bebas dari pelecehan seksual sangat penting untuk menumbuhkan rasa aman dan memungkinkan semua orang untuk fokus pada kegiatan akademik dan profesional mereka tanpa rasa takut atau cemas," tambahnya.

Pada acara tersebut Prof. Dr. Toni Toharudian, S. Si., M. Sc., Kepala LLDikti III secara resmi merilis situs website ADIA.

Dalam rekaman video, Toni mengharapkan website itu bisa memberi edukasi dan kampanye mengenai anti kekerasan seksual di lingkungan kampus.

“Website ADIA ini dilengkapi fitur early alarm sebagai langkah awal masyarakat untuk melakukan pelaporan atau pengaduan terhadap terjadinya kekerasan seksual di lingkungan akademis atau kampus,” kata Toni.

Ketua Tim Kerja ADIA LLDikti Wilayah III Taufan Setyo Pranggono, S.Kom., M.Si., menegaskan bahwa kehadiran website ADIA merupakan berinovasi terus menerus.

"Laman website ini diharapkan dapat membantu Satgas PPKS dalam memperbarui informasi serta menambah ide konten tentang PPKS Pendidikan Tinggi," ungkapnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler