jpnn.com - KAIRO - Situasi di Mesir semakin panas. Ratusan korban tewas tidak mampu mendorong pihak Ikhwanul Muslimin dan angkatan bersenjata Mesir untuk berdamai.
Hari ini, Ikhwanul Muslimin menyerukan seluruh pendukungnya di seantero Mesir untuk turun ke jalan setelah shalat Jumat dan menggelar aksi unjuk rasa. Aksi yang diberi nama "Jumat Amarah" ini adalah reaksi atas penyerbuan aparat kepolisian Mesir terhadap kamp demonstran pada hari Kamis (15/8) kemarin.
BACA JUGA: Kapal Pesiar Presiden UEA Kalahkan Milik Abramovich
"Walau kita sedang berduka atas kepergian para martir, kejahatan yang dilakukan para pengkudeta semakin menguatkan tekad kita untuk mengakhirinya," ujar perwakilan Ikhwanul Muslimin dalam keterangan pers seperti dikutip oleh kantor berita Reuters, Jumat (16/8).
Dalam kesempatan berbeda, juru bicara organisasi Islam terbesar di Mesir tersebut, Gehad El-Haddad, mengatakan bahwa seruan demonstrasi adalah ungkapan emosi masyarakat yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Menurutnya, masyarakat sudah muak dengan cara-cara kekerasan yang digunakan aparat Mesir.
BACA JUGA: Saatnya Dunia Internasional Intervensi Militer Mesir
"Setelah pemukulan-pemukulan dan penangkapan dan pembunuhan yang kami hadapi, emosi sudah terlalu tinggi untuk dikendalikan satu orang," ucapnya.
Penyerangan terhadap dua kamp demonstran pro-presiden terguling, Muhammad Mursi, di Kairo pada Kamis (15/8) kemarin menewaskan 623 orang dan menyebabkan ribuan orang terluka. Insiden tersebut merupakan kali ketiga aparat keamanan melakukan pembunuhan massal sejak lengsernya Mursi. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Tak Ada WNI jadi Korban Konflik di Mesir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Tewas 525 Orang, Dunia Kecam Mesir
Redaktur : Tim Redaksi