Iklim Demokrasi Indonesia Dinilai Masih Gamang

Sabtu, 13 Februari 2021 – 01:41 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Moya Institut Hery Sucipto mengatakan, iklim demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya baik.

“Misalnya, penerapan UU ITE. Belum lagi masalah adanya dinasti politik, perdebatan revisi UU Pemilu, dan tingginya korupsi," kata Hery dalam webinar nasional bertajuk Partai Politik dan Tantangan Demokrasi Terkini, Kamis (11/2).

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Bangsa Kita Masih Mengedepankan Perasaan

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menuturkan, demokrasi dan politik di tanah air masih diliputi kegamangan.

Menurut Fahri, hal tersebut menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Soroti Kerusuhan di Gedung Kongres AS, Fahri Hamzah Ingatkan Buruknya Radikalisasi dan Pembelahan

"Indonesia ini masih bangsa yang mengedepankan simbolik. Tidak dapat membedakan mana yang citra (pencitraan) dan riil kerja," ucap Fahri.

Dia menambahkan, kekurangan lainnya dalam demokrasi Indonesia ialah masih tingginya membuat konsep besar kebangsaan.

Hal itu membuat perjalanan sejarah politik dan kepemimpinan kerap tersasar.

"Paling gampangnya ingin membentuk akhir dari republik ini saja tidak tampak nyata sehingga mudah tersasar," ucap Fahri.

Sementara itu, pengamat politik internasional Imron Cotan mengatakan, dari waktu ke waktu Indonesia terus membutuhkan reformasi. Meskipun demikian, kata Imron, ada kegamangan yang muncul.

"Masalahnya reformasi yang terjadi tidak merumuskan kontrak sosial baru, akhirnya ada kegamangan dalam kebangsaan kita," ujar Imron.

Supaya kegamangan tersebut sirna, kata Imron, harus ada konsep tatanan baru dalam reformasi yang sesuai dengan prinsip Pancasila. (jos/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler