Iko Uwais Perankan Tedjo di Film Hollywood

Rabu, 26 Juni 2019 – 23:56 WIB
Aktor Iko Uwais saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/9). Foto : Ricardo

jpnn.com - Daftar film internasional yang dibintangi Iko Uwais, 36, bertambah. Stuber, film baru keluaran Twentieth Century Fox, menempatkan Iko sebagai salah seorang pemain. Memerankan Tedjo, Iko bersanding dengan aktor Hollywood seperti Dave Bautista (Guardians of the Galaxy), Karen Gillan (Guardians of the Galaxy), dan Kumail Nanjiani (The Big Sick). Iko juga menjadi koreografer adegan fighting.

Buat ayah dua anak itu, Stuber jadi film bergenre action comedy pertamanya. Iko bahkan harus mengubah penampilannya. Seperti apa keseruannya main di film arahan Michael Dowse tersebut? Berikut wawancara Jawa Pos dengan Iko di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (25/6).

BACA JUGA: Iko Uwais: Rambut Disentuh Sedikit, Sakitnya Minta Ampun

Ceritain dong gimana bisa main di Stuber?

Sutradaranya, Michael Dowse, langsung menghubungi saya. Kami ngobrol dan dia menceritakan karakter saya. Wah, ini lumayan. Warnanya berbeda dari sebelumnya. Mudah-mudahan bisa diterima karena ini pengalaman pertama dan karakter baru juga buat saya. Kurang lebih dua bulan syuting.

BACA JUGA: Iko Uwais Dipuji Bintang Crazy Rich Asians

Apakah memang karakter Tedjo dibuat berbeda dengan image Iko selama ini?

Saya sempat diskusi dengan sutradara untuk adegan fighting, apakah harus agak konyol. Kata Michael, malah enggak. Dia kasih saya kebebasan, buat seperti saya biasanya. Kami enggak mau keluar pakem atau jalur.

BACA JUGA: Tidak Istimewa, Dark Phoenix Keok dari Film Animasi

Rasanya berpenampilan beda dengan rambut pirang?

Enggak seperti biasanya, lah. Saya di-bleaching dua kali. Ternyata, bleaching-nya agak keras dan bikin migrain. Sempat pakai pain killer. Dua minggu enggak hilang-hilang. Akhirnya ke dokter, disuntik dan hilang sakitnya. Katanya, ada saraf yang iritasi karena kulit kepala yang sensitif.

Sempat mengganggu syuting?

Enggak, karena kan harus profesional. Adegan fighting juga kalau berbahaya pakai stuntman. Sutradara enggak mau ambil risiko pemain cedera dan akhirnya syuting diundur.

Main di film Hollywood selalu dapat peran villain, enggak takut memengaruhi image?

Buat saya, ini tantangan. Saya malah lebih suka. Saya enggak takut dengan peran atau image yang dikeluarkan di film. Inilah seorang aktor, bisa menempatkan diri.

Dari para pemain, siapa yang paling sulit diarahkan?

Karen Gillan. Bukannya sulit sih, mungkin perlu adaptasi karena dia nggak punya basic bela diri sama sekali. Bisa dibilang, latihannya dadakan. Cuma dua kali ketemuan. Saya kasih gerakan yang enggak terlalu kompleks tapi menarik buat dia.

Kalau yang paling mudah diarahkan?

Pasti Dave. Walaupun badannya besar, dua kali lipat dari saya, basic bela diri dia sudah ada. Saya yang agak beradaptasi dengan style gerakan Dave. Dengan badannya yang besar dan berotot, enggak mungkin seluwes itu. Tapi, semua suka gerakannya. Enggak ada yang direvisi.

Adegan apa yang paling susah?

Fighting di apartemen. Kerja sama enggak cuma berdua sama Dave Bautista. Saya harus menyesuaikan di mana kamera, nggak bisa seenaknya gerak. Kalau dipukul, reaksinya nggak bisa seliar mungkin. Saya harus kontrol diri. (deb/c18/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pujian Luar Biasa untuk Remake The Lion King


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler