Ikon Rokok Menuai Kritik

Jumat, 20 Februari 2009 – 11:46 WIB

JAKARTA – Grup band Nidji merayakan ulang tahun ketujuh dengan dua rasaDi satu sisi, mereka sangat bahagia karena momen tersebut dihadiri orang tua personel masing-masing

BACA JUGA: Kemampuan Adalah Kekuatan Agnes

Namun, di sisi lain, ada peringatan yang membuat Nidji harus mengkaji ulang keterlibatannya sebagai ikon salah satu merek rokok.
 
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengirimkan surat terbuka kepada manajemen Nidji tentang hal tersebut
"Melalui surat itu, kami menyatakan keprihatinan besar atas hal tersebut

BACA JUGA: HBK Jilid 2 Segera Diproduksi

Keterlibatan band Nidji dalam iklan rokok secara tidak langsung menyerukan kepada anak-anak untuk merokok
Sebab, Nidji merupakan grup yang diidolakan anak dan remaja," tulis Seto Mulyadi, ketua Komnas PA, dalam surat tersebut.
 
Maka, Komnas PA mengimbau band beranggota Giring (vokal), Run D

BACA JUGA: Biasa Main Sinetron, Grogi di Layar Lebar

(kibor), Rama (gitar), Ariel (gitar), Andro (bas), dan Adri (drum) itu untuk mempertimbangkan keterlibatannya sebagai model iklan rokok"Sebab, perlindungan anak dari bahaya tembakau bukan lagi tanggung jawab segelintir orang, melainkan tanggung jawab bersama, termasuk seniman," tambah Seto.
 
Menanggapi hal itu, Giring enggan berkomentarMenurut dia, masalah tersebut akan dibahas oleh manajemen NidjiSementara itu, Manajer Nidji Agung Febriyanto alias Vele menyatakan, untuk jawaban resmi, pihaknya sedang mengkajiSetelah selesai, hasilnya bakal diserahkan kepada Komnas PA.
 
Yang pasti, menurut Vele, dalam iklan tersebut Nidji tidak mempertontonkan adegan merokokSelain itu, tidak ada imbauan agar anak-anak merokok"Kami hanya adegan (menyanyi, Red) menjadi model di balik brand tersebutNidji tidak pernah ajak-ajak orang agar merokok," sanggahnya kepada Jawa Pos kemarin.
 
Nidji sadar bahwa banyak anak menggemari lagu-lagunyaMungkin, papar Vele, banyaknya anak yang menggemari Nidji, salah satunya, disebabkan film Laskar PelangiSebab, Nidji menjadi salah satu pengisi soundtrack film itu.
 
Menurut dia, Nidji menganggap pekerjaan tersebut murni berbisnisTawaran menjadi ikon produk itu dianggap sebagai peluang secara finansial karena bayaran yang sesuai dengan harapan(gen/yko/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Radisti Takut Ketemu Beneran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler