jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tak pernah lelah mendorong daerah menerapkan prinsip go digital untuk memajukan industri pariwisata.
Menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), itu selalu mengatakan bahwa saat ini bukan yang kuat akan mengalahkan yang kecil. Namun, yang cepat akan menggilas yang lambat. Hingga kini, banyak daerah yang sudah mempraktikkan jurus Menpar Arief Yahya.
BACA JUGA: Animo Peserta Luar Biasa, Aceh Travel Mart Bakal Istimewa
Terbaru, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti saran peraih Marketeer of the Year 2013 itu. Bekerja sama dengan Mandiri Global Media, Dispar NTT meluncurkan dua website anyar, Jumat (10/11). Dua website itu adalah www.dispar.nttprov.go.id dan www.newtourismterritory.com.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, dua website itu merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat, khususnya wisatawan.
"Dari kementerian (Kementerian Pariwisata) sudah perintahkan kepala dinas seluruh Indonesia untuk strategi marketing pariwisata berbasis digital. Saat ini, peran teknologi memang sangat besar,” kata Marius.
BACA JUGA: Indonesia Jadi Host Pertama Pameran Business Event ASEAN
Menurut Marius, kemajuan teknologi memang menuntut pihaknya untuk mengembangkan pariwisata berbasis digital. Dia menambahkan, dua website khusus pariwisata itu menandai dimulainya promosi berbasis digital sebagai sebuah strategi pemasaran.
Dia berharap dua website itu memudahkan wisatawan mendapatkan berbagai informasi saat menghabiskan waktu di NTT.
“Ini semua untuk kemudahan pengembangan pariwisata ke depan. Kami punya mimpi semua pengelolaan pariwisata berbasis digital,” ujar Marius.
BACA JUGA: STP Bali Jawara Lomba Ide Bisnis Bidang Pariwisata 2017
Ke depan, pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap Dispar di 22 kabupaten/kota, pegiat pariwisata, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies/Asita).
Selain itu, pihaknya juga akan terus memperbarui isi website tersebut untuk memanjakan wisatawan. Salah satunya terkait event pariwisata di NTT.
“Kami ingin NTT menjadi dunia “gaduh” di bidang pariwisata. Tidak hanya tentang destinasi wisata, tetapi juga event yang digelar,” kata Marius.
Terkait “kegaduhan” di dunia maya, Marius juga mengajak masyarakat mengunggah keindahan destinasi wisata dan event di NTT ke media sosial (medsos).
Menurut Marius, medsos memiliki peran besar untuk memviralkan keindahan destinasi maupun event pariwisata. Dengan begitu, wisatawan akan tertarik mengunjungi NTT.
"Ayo ramai-ramai menjadi tenaga pemasaran dan promosi pariwisata dengan meng-upload semua tempat wisata yang dikunjungi ke Facebook atau medsos lainnya," ujar Marius.
Di sisi lain, Direktur Mandiri Global Media Piter J. Manuk mengatakan, dua website itu memiliki perbedaan dari sisi konten. Situs www.dispar.nttprov.go.id menampilkan berita, event, serta identitas Dispar.
Sedangkan www.newtourismterritory.commenampilkan semua objek wisata di NTT. Situs itu juga memajang kuliner, jumlah dan tarif hotel, biaya transportasi antardaerah, dan jenis transportasi yang digunakan menuju destinasi wisata.
Sementara itu, Ketua Asita NTT Mans Betekeneng mengapresiasi langkah Dispar meluncurkan dua website anyar. Namun, dia juga meminta Dispar NTT memperhatikan destinasi yang dipromosikan.
Mans meminta Dispar NTT mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian destinasi wisata. Secara khusus, dia menyinggung tentang kebersihan di objek wisata.
“Pengalaman kami meng-handle paket wisata, banyak keluhan wisatawan bahwa promosinya lebih indah dari aslinya. Harus libatkan semua pihak dan dinas terkait di kabupaten, terutama sanitasinya,” kata Mans. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Apron Bandara Baru di Semarang Sudah 100 Persen
Redaktur : Tim Redaksi