jpnn.com - JAKARTA--Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Panjaitan dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto diutus Presiden Joko Widodo untuk menemui ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Kamis (21/5).
Namun, bukan sambutan yang diterima. Kedua orang Istana itu justru mendapat celaan dari mahasiswa.
BACA JUGA: Kebanyakan Janji, Mahasiswa Tuntut Jokowi-JK Turun Takhta
Padahal, Luhut bermaksud baik yakni menyampaikan pesan presiden kepada para pengunjuk rasa tersebut.
"Presiden akan bertemu dengan adik mahasiswa hari Senin. Kami atur lagi pertemuan rutin antara perwakilan mahasiswa dengan pemerintah yang diwakili beberapa staf presiden untuk komunikasikan program yanng kalian tuntut tidak pro terhadap rakyat," kata Luhut dari atas mobil yang dilengkapi pengeras suara milik para pengunjuk rasa. Ia ditemani Andi berdiri di mobil tersebut.
BACA JUGA: Jaksa Agung: Jangan Remehkan Perempuan
Teriakan Luhut ini disambut baik oleh mahasiswa BEM se-Indonesia. Tapi tidak oleh mahasiswa lainnya.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia justru mencela aksi Luhut dan Andi tersebut.
BACA JUGA: Mengapa Biaya Pilkada Serentak Lebih Tinggi? Ini Penjelasan KPU
"Itu palsu, pencitraaan, jangan percaya omongannya," teriak mahasiswa IMM
Alhasil, yang terjadi adalah perang argumen antara BEM dan mahasiswa IMM. BEM mendukung aksi Luhut. Sedangkan IMM memilih tidak percaya pada pernyataan Luhut. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KAMMI Tuding Jokowi-JK Hanya Berpihak Pada Asing dan Aseng
Redaktur : Tim Redaksi