Ikut Pelatihan di P4S, Albertus Seperti Ketiban Durian Runtuh

Kamis, 14 Oktober 2021 – 15:02 WIB
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Petani Muda Keren di Buleleng, Bali. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BULELENG - Albertus Budiman Katu mengaku mendapat banyak pengetahuan selama mengikuti pelatihan keterampilan bisnis kewirausahaan dan magang melalui program Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).

Pelatihan ini merupakan program 2,5 juta petani milenial yang digaungkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

BACA JUGA: Dipecat Sebagai Anggota Polri, Bercerai dengan Istri, AY Sekarang Terlibat Narkoba

Program pelatihan yang digelar Kementan ini, kata Albertus, memberikan pemahaman dan wawasan keilmuan pertanian yang komprehensif.

Dia menjelaskan ada empat materi inti yang diberikan. Pertama mengenai pengenalan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Petani Muda Keren.

BACA JUGA: Mata Tertutup, Tangan-Kaki Diborgol Rantai, Hendra Kurniawan Dibawa ke Nusakambangan

Fokus materinya memetakan jenis wirausaha yang akan dikembangkan peserta, menentukan mitra kerja, hingga membuat manajemen rantai suplai produk yang efektif.

"Benar-benar full skill, seperti kena durian runtuh. Gratis, dapat banyak ilmu," jelas Albertus.

Materi selanjutnya yang menarik adalah Studi Banding Smart Farming. Di sini, lanjut Albertus, rekan-rekannya diajarkan mengenai pemanfaatn digital marketing, internet of think, dan mekanisme pertanian.

"Ini selaras dengan visi pak Menteri Pertanian, melahirkan petani milenial berbasis digital. Sangat aplikatif (program pelatihannya)," jelas Albertus.

Dia juga mengungkapkan kalau seluruh peserta mendapat pelatihan ihwal pengembangan usaha padi organik. Mulai dari tata kelola usaha, mekanisasi, pra dan pascapanen.

"Semua dibahas secara detail dan menyeluruh. Banyak sekali materi-materi berbobot yang kami dapatkan," ungkap dia.

 

Kegiatan ini diikuti 30 petani milenial dari berbagai daerah. Pelatihan dibagi menjadi dua termin.

Pertama berlokasi di BBPP Batu, Jawa Timur. Kedua adalah giat magang yang dihelat di P4S Petani Muda Keren, Buleleng, Bali. Pelatihan berlangsung selama sepekan lebih.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa P4S sebagai pusat pembelajaran dari petani untuk petani memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian.

"Khususnya dalam memenuhi kecukupan kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Pengembangan Pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi informasi harus senantiasa dilakukan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani, walaupun kita masih didera wabah Covid 19," ujar dia melalui keterangan tertulisnya.

Dedi juga mengharapkan sistem ini dapat direplikasi keseluruh wilayah Indonesia.

"P4S sebagai pusat pembelajaran bagi petani harus mampu terus menerus berkreativitas untuk peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi. Sehingga muncul banyak pemuda tani atau petani milenial yang kreatif dan inovatif lainnya dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian," kata Dedi.

Adapun P4S sendiri merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun berkelompok.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berharap P4S dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian, yaitu dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.

Dia mengatakan saat ini pertanian menghadapi tantangan yaitu untuk mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Karena itu harus dipastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air. Ketahanan pangan bisa ditempuh melalui pendampingan petani untuk meningkatkan produksi, turun ke lapangan untuk sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak," jelas Syahrul.

Dia menambahkan, perlahan orientasi petani di Indonesia dapat diisi 20 persen petani muda tersebut yang bisa diawali kolaborasi mewujudkan pertanian pendekatan digital.

Karena itu, pihaknya bersama beberapa mitra usaha berupaya melakukan transformasi digital dan bahu membahu membangun sarana pertanian yang lebih unggul untuk beberapa tahun ke depan. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler