jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan parpolnya akan menggelar dialog daring dengan tema 'Bersama Merawat Indonesia' dalam rangka memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, PDIP dan NU memiliki sejarah panjang, buktinya kini banyak kader NU yang menjadi kepala daerah.
BACA JUGA: Beli Durian Pakai Uang Palsu, Rangga Dihukum 3 Tahun Penjara
Pria kelahiran Yogyakarta itu menyebut NU sebagai ormas keagamaan yang sejak berdiri memiliki visi kebangsaan bagi kemerdekaan Indonesia.
"Dari lambang NU saja sudah mencerminkan semangat kepemimpinan Islam Nusantarara, Islam sebagai rahmatan lil alamin bagi dunia. Kepeloporan NU inilah yang sangat diapresiasi PDIP,” ungkap Hasto dalam keterangan persnya, Sabtu (12/2).
BACA JUGA: 9 Korban Teroris Masa Lalu Diberi Kompensasi Sebesar Rp 1,495 Miliar
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyatakan PDIP sebagai penerus ideologi nasionalis yang digagas oleh Soekarno terus merawat kedekatan Proklamator RI itu dengan para pendiri NU seperti K.H. Hasyim Asyari, dan KH Wahab Hasbullah.
Oleh sebab itu, menurut Hasto, PDIP menggelar dialog kebangsaan memperingati Harlah NU sebagai wujud soliditas, religius, dan nasionalisme.
BACA JUGA: Yuni Shara: Saya Juga Merasakan Omicron
Dia menyebut, Megawati Soekarnoputri sebagai ketum partai berlambang banteng itu akan berbicara dalam kegiatan tersebut.
"Ibu Megawati akan memberikan sambutan bersama Ketua Umum PBNU Bapak K.H Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya," jelas Hasto.
Dialog tersebut juga akan dihadiri sejumlah tokoh.
Seperti, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua DPP PDIP Hamka Haq, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, dan Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi.
"Ulama kondang Gus Miftah Gus akan memandu dialog," ujar Hasto. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan