Ikut Ujian, Siswa di Papua Harus Bayar Rp 3,3 Juta

Rabu, 12 April 2017 – 18:28 WIB
Siswa mengerjakan soal Ujian Nasional. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MIMIKA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menerima laporan terkait pungutan kepada murid SMKN 3 Mimika, Papua.

Murid di sekolah itu harus membayar Rp 3,3 juta sebagai biaya mengikuti ujian.

BACA JUGA: Pilih Menikah, 5 Siswi Tak Ikut Ujian Nasional

Sekolah berdalih, pungutan tersebut berdasarkan kesepakatan dengan orang tua.

Pungutan itu berstatus pinjaman. Sebab, uang akan dikembalikan jika dana dari pemerintah cair.

BACA JUGA: Listrik Menyala Hanya Malam Hari, tak Bisa UNBK

"Namun, bila dana pemerintah tidak diperoleh maka uang itu dianggap sebagai sumbangan," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti di Jakarta, Rabu (12/4).

Retno menambahkan, dari hasil penelurusan FSGI, uang tersebut digunakan untuk membiayai ujian praktik, ujian kompetensi, USBN, dan UNBK.

BACA JUGA: Ternyata Ini yang Jadi Celah Kebocoran Soal UN

Dari empat hal itu, UNBK memerlukan biaya paling besar karena sekolah harus menyediakan komputer dan jaringan LAN.

FSGI berulang kali meminta pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mengevaluasi kebijakan UN.

“Jangan sampai UNBK ke depannya justru berubah menjadi proyek pengadaan komputer," kata Retno. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Peserta UN Bawa Telepon Genggam


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler