Ilmuwan Diaspora Minta Eksekusi Pemindahan Ibu Kota Harus Cermat

Sabtu, 17 Agustus 2019 – 08:37 WIB
Dr Bagas Putra Muljadi (kiri) dan Dr.-Ing. Hutomo Suryo Wasisto. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Para ilmuwan diaspora yang terjaring dalam Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) mendukung ide Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota RI ke Kalimantan. Namun, para diaspora ini mewanti-wanti agar eksekusinya harus cermat dan efektif. Di samping perlu perencanaan matang bagaimana model ibu kota baru nanti.

"Kalau tujuan presiden memindahkan ibu kota itu baik ya kami dukung. Apalagi tujuan presiden bukan memindahkan pusat bisnis tapi pemerintahannya saja. Ada beberapa di daerah bisa dibangun lebih bagus misalnya kondisi kotanya," kata Dr.-Ing. Hutomo Suryo Wasisto, ilmuwan muda diaspora yang ditemui JPNN.com di sela-sela rangkaian acara Simposium Cendekia Kelas dunia di Jakarta, Jumat (16/8).

BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Riset Bappenas untuk Pemindahan Ibu Kota Masih Dangkal

Peraih doktoral termuda di usia 26 tahun ini mencontohkan di Jerman untuk membangun sebuah kota masterplan-nya harus fix dulu. Jangan heran bila kita datang ke Jerman tahun 2010. Kemudian 2020 datang lagi, kondisinya begitu-begitu saja. Sebab, sejak awal kotanya sudah bagus karena ada plan jangka panjang.

"Kalaupun dipindah rencananya harus matang. Jangan gegabah. Jangan pindah ibu kota ke Kalimantan hanya karena misalnya kotanya tidak rawan bencana. Harus dilihat juga apakah airnya bagus juga listriknya," terang Mas Ito, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Rencana Presiden Jokowi Berbahaya

Ilmuwan muda berusia 31 tahun yang tengah menunggu pengukuhan sebagai profesor ini juga menyarankan sebaiknya di ibu kota baru nanti dikembangkan renewable technology (teknologi terbarukan), nano teknologi misalnya solar cell (tenaga matahari).

"Sistem transportasi penting sekali dibangun agar tidak seperti Jakarta yang sudah sumpek dan macet. Kalau di Kalimantan lihat medannya, teknologi apa yang bsa dikembangkan, bagaimana pantainya, dekat enggak," tuturnya.

BACA JUGA: Jokowi Mau Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, Misbakhun Sodorkan Cara Siasati Pembiayaan

Sementara Dr Bagus Putra Muljadi, ilmuwan diaspora di Amerika Serikat berpendapat, ketimpangan ekonomi adalah cikal bakal masalah sosial yang harus diperhatikan pemerintah Indonesia. Sebab, ketimpangan ekonomi dan sosialnya sangat tinggi.

Asisten professor di Departemen Teknik Kimia dan Lingkungan, University of Nottingham ini mencontohkan, banyak perguruan tinggi terbaik terkonsentrasi di pulau Jawa.

"Dalam upayanya untuk memitigasi hal ini dengan memindahkan ibu kota: saya berharap dan yakin pemerintah sudah memiliki perhitungannya sendiri, yaitu tentang resiko dan keuntungannya," ucapnya

"Kemarin kita mengalami insiden mati lampu yang membuat kita sadar betapa rentannya sistem jaringan energi Ibu kota yang menjadi urat nadi perekonomian bangsa," sambung Bagus yang juga Asisten Professor terafiliasi dengan Virginia Tech, Amerika Serikat; dan Adjunct Professor di Institut Teknologi Bandung.

Dia berharap, pemindahan ibu kota bisa dieksekusi secara cermat dan efektif sehingga bisa menjadi solusi bagi salah satu permasalahan bangsa.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tokoh Masyarakat Kaltim Sambut Positif Pemindahan Ibu Kota


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler