LONDON - Para ilmuwan Inggris berhasil merancang sebuah microchip cerdas yang diklaim dapat menekan nafsu makan. Chip ini melekat pada syaraf vagus yang memainkan peran dalam nafsu makan serta sejumlah fungsi lainnya dalam tubuh.
Melalui chip cerdas ini, para ahli terapi bisa memberikan alternatif yang lebih efektif untuk operasi penurunan berat badan. Pada tahap pertama, percobaan akan dilakukan pada binatang. Sementara untuk manusia, baru bisa dimulai tiga tahun mendatang.
"Chip ini akan memberitahu otak agar tidak makan lagi karena usus penuh dengan makanan dan Anda tidak perlu makan lagi," ujar Prof Chris Toumazou yang memimpin tim peneliti seperti dilansir BBC (28/3).
Tekhnologi chip 'modulator implan cerdas' dengan ukuran hanya beberapa milimeter dan menggunakan lengan elektroda itu terpasang ke saraf vagus dalam rongga peritoneal di dalam perut. Chip dan lengan elektroda dirancang untuk membaca dan memproses impuls listrik dan kimia nafsu makan dalam saraf.
Chip kemudian dapat bertindak atas bacaan-bacaan dan mengirim sinyal listrik ke otak mengurangi atau menghentikan keinginan untuk makan. Menurut Prof Sir Stephen Bloom dari Imperial College London yang juga bagian dari tim peneliti, dukungan atas proyek ini datang dari European Research Council, yang baru saja menyuntikkan lebih dari Euro 7 miliar sebagai pendanaan.
"Ini adalah sebuah microchip sangat kecil dan pada chip ini kita punya kecerdasan yang sebenarnya dapat memodelkan sinyal saraf yang bertanggung jawab untuk mengendalikan nafsu makan," ujarnya.
Hasilnya dari pemantauan sinyal kita dapat merangsang otak untuk melawan apa pun yang kita pantau. "Ini akan menjadi kontrol nafsu makan," lanjutnya. (esy/jpnn)
Melalui chip cerdas ini, para ahli terapi bisa memberikan alternatif yang lebih efektif untuk operasi penurunan berat badan. Pada tahap pertama, percobaan akan dilakukan pada binatang. Sementara untuk manusia, baru bisa dimulai tiga tahun mendatang.
"Chip ini akan memberitahu otak agar tidak makan lagi karena usus penuh dengan makanan dan Anda tidak perlu makan lagi," ujar Prof Chris Toumazou yang memimpin tim peneliti seperti dilansir BBC (28/3).
Tekhnologi chip 'modulator implan cerdas' dengan ukuran hanya beberapa milimeter dan menggunakan lengan elektroda itu terpasang ke saraf vagus dalam rongga peritoneal di dalam perut. Chip dan lengan elektroda dirancang untuk membaca dan memproses impuls listrik dan kimia nafsu makan dalam saraf.
Chip kemudian dapat bertindak atas bacaan-bacaan dan mengirim sinyal listrik ke otak mengurangi atau menghentikan keinginan untuk makan. Menurut Prof Sir Stephen Bloom dari Imperial College London yang juga bagian dari tim peneliti, dukungan atas proyek ini datang dari European Research Council, yang baru saja menyuntikkan lebih dari Euro 7 miliar sebagai pendanaan.
"Ini adalah sebuah microchip sangat kecil dan pada chip ini kita punya kecerdasan yang sebenarnya dapat memodelkan sinyal saraf yang bertanggung jawab untuk mengendalikan nafsu makan," ujarnya.
Hasilnya dari pemantauan sinyal kita dapat merangsang otak untuk melawan apa pun yang kita pantau. "Ini akan menjadi kontrol nafsu makan," lanjutnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RSMH Palembang Siap Layani Transplantasi Ginjal
Redaktur : Tim Redaksi