Ilmuwan Temukan Batuan Berlian di Antartika

Rabu, 18 Desember 2013 – 14:06 WIB

jpnn.com - SYDNEY--Sejumlah ilmuwan menemukan batu vulkanik langka di Antartika yang membawa berlian ke permukaan bumi. Namun, meski batuan ini sangat berharga, kemungkinan menambang berlian tersebut sangat kecil karena termasuk kawasan terlindung.

Formasi batu yang disebut kimberlite  ini sebelumnya telah ditemukan di benua-benua lain di Bumi. Namun, inilah pertama kali formasi itu ditemukan di Antartika. "Batu yang menjadi rumah permata tak selalu indah dari segi geologis," kata Greg Yaxley dari Australian National University, seperti dimuat ABC, Rabu (18/12).

BACA JUGA: Opium Meningkat, ASEAN Sulit Bebas Narkoba

Batu tersebut berhasil diidentifikasi ketika ilmuwan mencari batu tipe lain di pegunungan es Northern Prince Charles, yang terletak di Antartika bagian timur. Daerah itu merupakan wilayah dilarang melakukan aktivitas pertambangan.

"Kita tak akan pernah menggunakan kimberlite ini sebagai sumber berlian, sebagai produk permata untuk perempuan. Tak akan," ujar Profesor Dima Kamenetsky, dari University of Tasmania, yang turut mengidentifikasinya.

BACA JUGA: Enam Tentara Amerika Tewas di Afghanistan

Menurut para ilmuwan, kimberlite yang ditemukan di Antartika tersebut berusia sekitar 120 juta tahun. Kemungkinan, formasi batu tersebut terdorong dari bawah permukaan bumi yang amat dalam saat terjadi pergeseran benua.

"Kami perkirakan saat terjadi pemisahan India dari benua Antartika Australia, ada sedikit gerakan di antara patahan, dan seterusnya. Ini bisa mengakbiatkan sedikit pelelehan dalam bumi, hingga kimberlite-kimberlite ini terbentuk," jelas Yaxley.

BACA JUGA: Tewas Diserang Harimau di Kebun Binatang

Temuan ini penting sebagai gambaran tentang bagaimana bumi telah berevolusi selama miliaran tahun. "Kalau kita merekonstruksi benua-benua ini kembali ke konfigurasi Gondwana, sebelum mereka terpisah-pisah, kita akan dapati sebuah dataran yang amat besar, seluas ribuan kilometer, yang mengandung kimberlite-kimberlite berusia 120 juta tahun yang tersebar luas," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebastian Kurz, Menlu Austria yang Baru Berumur 27 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler