Penemuan itu sekaligus menguatkan bukti yang bertentangan dengan persepsi umum bahwa ada evolusi linier dari primata awal menjadi manusia modern. Temuan para antropolog tersebut merupakan fosil yang berusia sekitar 1,78 dan 1,95 juta tahun. Terdiri dari spesimen adalah wajah dan dua tulang rahang dengan gigi.
"Alam mengembangkan prototipe manusia yang berbeda, salah satunya spesies kita yang pada akhirnya berhasil, " ujar Profesor Chris Stringer Natural History Museum, London seperti dilansir BBC.
Tengkorak kepala yang ditemukan tahun 1972 itu merupakan suatu spesies terpisah dari manusia, yang dikenal sebagai Homo rudolfensis. Tengkorak itu sangat berbeda dibandingkan dengan fosil lain di waktu itu. Ia memiliki otak yang relatif besar dan wajah datar panjang.Selama 40 tahun tengkorak tersebut merupakan satu-satunya spesimen yang belum dikategorikan.
Karena muncul keraguan apakah individu tersebut merupakan spesimen yang tidak biasa (unik) atau merupakan anggota sebuah spesies baru. Dengan ditemukannya tiga fosil baru oleh para peneliti akhirnya para ilmuwan meyakini dengan pasti bahwa homo rudolfensis benar-benar jenis spesies yang terpisah dari manusia yang ada sekitar dua juta tahun yang lalu bersama spesies lain dari manusia.
Sebelumnya, nenek moyang tertua manusia dikenal dianggap spesies primitif, sejak 1,8 juta tahun yang lalu disebut Homo erectus. Mereka memiliki kepala kecil, alis menonjol dan berdiri tegak.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiosity, Sang Robot Penjelajah Mendarat di Mars
Redaktur : Tim Redaksi