JENEWA - Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperingatkan ancaman pengangguran di seluruh dunia akan mencapai lebih dari 200 juta orang pada 2015. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan di pasar tenaga kerja, ILO meyakini tingkat pengangguran tetap tinggi dan banyak orang lebih lama tanpa pekerjaan di seluruh dunia.
"Lima tahun setelah krisis keuangan, situasi lapangan kerja tetap tidak merata, dengan muncul dan berkembangnya pemulihan ekonomi yang jauh lebih cepat daripada sebagian besar negara maju," kata sumber ILO seperti dilansir Telegraph, Senin (3/6).
Di Inggris saja, lebih dari 43 ribu pekerjaan hilang antara kuartal terakhir 2012 dan kuartal pertama 2013. ILO bahkan memperingatkan bahwa Inggris telah terperangkap dalam lingkaran permintaan lapangan kerja yang lemah dan kurangnya investasi produktif.
"Upah yang stagnan dapat mempengaruhi permintaan, yang pada gilirannya meredam investasi riil, mengarah ke penciptaan lapangan kerja yang buruk," tambah ILO.
Diperkirakan bahwa tingkat lapangan kerja di negara-negara ekonomi berkembang akan kembali ke tingkat sebelum krisis pada 2015. Sedangkan tingkat lapangan kerja di negara maju hanya akan kembali ke tingkat pra-krisis setelah 2017.
Sementara itu, Uni Eropa minggu lalu menyatakan tingkat pengangguran di Zona Euro mencapai rekor tertinggi baru bulan April pada angka 12.2 persen, dengan 19 juta lebih orang menganggur. Tingkat pengangguran secara keseluruhan memperlihatkan kesenjangan yang besar di kawasan itu.
Tingkat pengangguran di Yunani dan Spanyol bahkan lebih dari 25 persen. Sedangkan tingkat pengangguran di Jerman 5.4 persen. Jumlah pekerja yang menganggur mencapai rekor tertinggi baru di Perancis. Di Italia, tingkat pengangguran 12 persen merupakan yang tertinggi dalam 36 tahun ini. Penganggur berusia muda masih menjadi masalah besar di beberapa negara.
Dengan terjerumusnya Zona Euro ke resesi selama 18 bulan, para analis menyatakan mereka memperkirakan tidak akan ada perbaikan ekonomi dalam waktu dekat.(esy/jpnn)
"Lima tahun setelah krisis keuangan, situasi lapangan kerja tetap tidak merata, dengan muncul dan berkembangnya pemulihan ekonomi yang jauh lebih cepat daripada sebagian besar negara maju," kata sumber ILO seperti dilansir Telegraph, Senin (3/6).
Di Inggris saja, lebih dari 43 ribu pekerjaan hilang antara kuartal terakhir 2012 dan kuartal pertama 2013. ILO bahkan memperingatkan bahwa Inggris telah terperangkap dalam lingkaran permintaan lapangan kerja yang lemah dan kurangnya investasi produktif.
"Upah yang stagnan dapat mempengaruhi permintaan, yang pada gilirannya meredam investasi riil, mengarah ke penciptaan lapangan kerja yang buruk," tambah ILO.
Diperkirakan bahwa tingkat lapangan kerja di negara-negara ekonomi berkembang akan kembali ke tingkat sebelum krisis pada 2015. Sedangkan tingkat lapangan kerja di negara maju hanya akan kembali ke tingkat pra-krisis setelah 2017.
Sementara itu, Uni Eropa minggu lalu menyatakan tingkat pengangguran di Zona Euro mencapai rekor tertinggi baru bulan April pada angka 12.2 persen, dengan 19 juta lebih orang menganggur. Tingkat pengangguran secara keseluruhan memperlihatkan kesenjangan yang besar di kawasan itu.
Tingkat pengangguran di Yunani dan Spanyol bahkan lebih dari 25 persen. Sedangkan tingkat pengangguran di Jerman 5.4 persen. Jumlah pekerja yang menganggur mencapai rekor tertinggi baru di Perancis. Di Italia, tingkat pengangguran 12 persen merupakan yang tertinggi dalam 36 tahun ini. Penganggur berusia muda masih menjadi masalah besar di beberapa negara.
Dengan terjerumusnya Zona Euro ke resesi selama 18 bulan, para analis menyatakan mereka memperkirakan tidak akan ada perbaikan ekonomi dalam waktu dekat.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Terapkan UU Larangan Merokok
Redaktur : Tim Redaksi