jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa saling bertukar informasi di perpustakaan pribadi Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Cikeas, Bogor, Rabu (3/5) malam.
Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng menyebut partainya mendapat banyak informasi dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
BACA JUGA: Cak Imin Gagal Menggoda Partai Koalisi Pendukung Anies, AHY Berkata Begini
Demokrat kini mengetahui bagaimana kondisi, posisi, dan sikap partai-partai pendukung pemerintah, hingga respons PKB setelah Ganjar Pranowo diusung oleh PDIP dan PPP sebagai calon presiden.
"Kami mendapatkan informasi dari Cak Imin bagaimana situasi di koalisi besar itu. Di situ (parpol pendukung pemerintahan Jokowi) masih ada yang di KIB, KKIR, tentu juga ada dari PDIP. Kami belum tahu bagaimana akhirnya," kata Andi.
BACA JUGA: Mengundurkan Diri, Anggota Bawaslu Jember Ini Merapat ke Demokrat
Dia menilai situasi masih cukup cair di barisan partai politik pendukung pemerintah, baik dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Kami juga tanya kira-kira ke arah mana, pasangannya siapa. Sampai sekarang juga belum. Artinya masih meraba-raba. Segala situasi masih mungkin," kata Andi menceritakan isi pertemuan antara Cak Imin, SBY, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
BACA JUGA: Tiba di Cikeas, Cak Imin Langsung Dipayungi AHY
Demokrat juga bertanya posisi PKB setelah Ganjar Pranowo resmi diusung sebagai capres oleh PDIP dan PPP.
Andi tidak menyebutkan detail jawaban Cak Imin.
"Mas Muhaimin menjelaskan juga bagaimana posisi dan pandangan partainya dalam konstelasi politik sekarang," kata Andi.
Demokrat juga menjelaskan situasi di Koalisi Perubahan (ada Demokrat, Nasdem, dan PKS).
"Kami sampaikan Demokrat tetap setia dengan piagam kerja sama yang sudah ditanda tangani bersama," tutur Andi.
"Namun, kami tetap membuka diri untuk berkomunikasi," imbuhnya.
Andi menyampaikan SBY saat pertemuan memberikan ilustrasi yang menyejukkan, soal pentingnya komunikasi antarpartai politik meski berbeda sikap dan pilihan koalisi.
"Pak SBY memberikan contoh, Lavani (tim voli milik SBY) waktu Proliga bersaing dengan Bhayangkara, Samator, dan sebagainya. Meski bersaing, saat membentuk timnas untuk SEA Games tetap sama-sama. Ada enam orang dari Lavani di timnas, ada dari Samator, Bhayangkara dan sebagainya. Nah, kalau mau bangun bangsa ini, ya harus seperti itu, komunikasi harus jalan terus karena suatu ketika harus bersama-sama membangun bangsa ini," kata Andi. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan