Imam: Ibu Siami Simbol Kejujuran

Kamis, 16 Juni 2011 – 13:12 WIB

JAKARTA - Pakar Sosiologi Universitas Indonesia, Imam B Prasodjo mengatakan, kejujuran yang telah dilakukan Ibu Siami dengan melaporkan guru pada contek massal sebaiknya dijadikan sebagai momen penting untuk membangkitkan kejujuran di dalam melawan ketidakjujuran masyarakat di negeri ini.

"Ini sebagai suatu kejutan, simbol, bahwa para penegak kejujuran masih sangat mendapatkan tempat, ini menjadi momen untuk membangun koalisi kejujuranKarena kejujuran itu tidak berbaris, sementara kebohongan berbaris rapi

BACA JUGA: HNW: Hukum Teroris Sampai Jera

Ternyata kenyataannya jujur diusir," kata Imam dalam acara Koalisi Masyarakat Pendukung Kejujuran Ibu Siami bertajuk "Jujur Itu Hebat" di Gedung MK, Kamis (16/6)
Karenanya, menurut Iman, sebaiknya momen ini dijadikan untuk menegakan kejujuran di tengah-tengah ketidakjujuran masyarakat di negeri ini.

Imam mengatakan nilai-nilai yang terbangun di masyarakat sebenarnya tidak tumbuh begitu saja, tetapi biasanya juga terbangun karena srtrukur di masyarakat."Sering kebijakan yang keliru tidak mendorong proses pembangunan nilai-nilai di masyarakat, maka orang akan bersikap pragmatis, congkak dan sebagainya

BACA JUGA: Agus Condro Divonis 15 Bulan

Misalnya orang harus lulus dengan nilai sekian, maka dia akan melakukan beramai-ramai menyelamatkan dirinya agar dia selamat dengan cara apapun," ujarnya.

Untuk masyarakat yang melegitimasi kejujuran, Imam menilai bagi warga Gadel adalah sebuah korban sistem yang harus dibongkar, Karena jika tidak, sikap ketidakjujuran seperti ini akan meluas
"Ya misalnya Ujian Nasional, dan semua sistem lainya

BACA JUGA: Baasyir Minta Umat Islam Tidak Terprovokasi

Orang baik pun akan menjadi jelek kalau masuk ke dalam sistem yang buruk," ujarnya.

Dikatakan pula Imam, orang seperti Ibu Siami  adalah contoh bagaimana menegakan kejujuran di tengah pragmatisme di masyarakat yang kian meluasMenurutnya, ini merupakan gerakan kerinduan masyarakat di tengah kebusukan saat ini"Dia berusaha melangkah yang sebenarnya untuk mendapat ruangKarena itu kita berharap inilah saatnya kita mulai menggerakanTapi apakah ini sekedar seremoni, semua tergantung kita tentunya," ujarnya.

Imam berpendapat ada dua hal yang perlu dibenahi, pertama karakter masyarakat harus berhimpun kembali menjadi koalisi yang kuatKedua, di saat yang sama juga ada mesin penghancur kejujuran yang harus dibenahi total(kyd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim KY Temui Antasari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler