jpnn.com, MANOKWARI - Korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Kampung Mandopi, Distrik Manokwari Utara, Papua Barat meninggal dunia pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.00 WIT di Rumah Sakit TNI AL Dr. Azhar Zahir Manokwari.
Korban Muhammad Ralas (50) ditembak OTK pada Rabu (23/11).
BACA JUGA: Ralas Tana Diadang 2 OTK, Seketika Ditembak, Dor, Tersungkur
Jenazah Muhammad Ralas yang keseharian sebagai imam Masjid Al-Hijrah di kawasan Borobudur, Manokwari, dimakamkan setelah Salat Jumat di Pekuburan Muslim Pasir Putih, Manokwari Timur.
Istri Muhammad Ralas, Nurmala (43 tahun) mengatakan suaminya sempat menjalani operasi akibat luka tembak di bagian perut.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo, Alphard Tabrak Truk, Banyak yang Tewas
Namun, kata dia, tindakan operasi tersebut belum berhasil mengeluarkan proyektil peluru yang masih bersarang di tubuh Ralas sehingga korban rencananya dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Operasi pertama, pihak medis RS AL belum berhasil mengeluarkan proyektil peluru sehingga bapak dirawat sambil menunggu proses rujuk ke Makassar. Tetapi, Tuhan berkehendak lain, bapak meninggal dunia Jumat dini hari pukul 01.00 WIT," ujar Nurmala (43 tahun), istri almarhum Muhammad Ralas.
BACA JUGA: Hati-Hati Penipuan Berkedok Travel Umrah, Korbannya Sudah Banyak
Dia mengungkapkan bahwa pihak keluarga selanjutnya meminta tim medis RSAL Manokwari untuk melakukan operasi kedua kalinya guna mengeluarkan proyektil peluru dari tubuh Ralas sebelum dimakamkan.
"Atas permintaan kami, tim medis RSAL melakukan operasi mengeluarkan peluru dan benar operasi dilakukan setelah bapak meninggal dunia," ucapnya.
Pihak keluarga Muhammad Ralas menaruh harapan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk segera mengungkap identitas dan menangkap pelaku penembakan tersebut.
"Kami berharap polisi dapat menangkap pelaku penembakan agar jangan lagi ada korban berikutnya" tutur Nurmala.
Dia menjelaskan bahwa almarhum suaminya bukan orang baru bagi warga Kampung Mandopi (lokasi kejadian) karena hampir sepuluh tahun bekerja di perkampungan itu sebagai operator chainsaw kayu.
"Jadi, bukan hendak mencari kayu bakar, tetapi, bapak kerjanya sebagai operator chainsaw kayu di kawasan hutan sekitar Kampung Mandopi, Manokwari Utara, itu sudah sepuluh tahun," katanya.
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa kasus penembakan di kawasan Kampung Mandopi masih dalam penyelidikan.
"Anggota kami saat ini masih bekerja untuk mengungkap para pelaku penembakan," ujar Kapolres.
Dia mengatakan bahwa para pelaku masih dikategorikan sebagai orang tak dikenal (OTK) dan akan terus berkembang setelah pengumpulan bahan keterangan di perkampungan sekitar lokasi kejadian.
"Para pelaku belum bisa dikategorikan sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) karena masih dalam pengembangan. Untuk saat ini masih dikategorikan sebagai OTK," ujar Herman Gultom. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ferdy Sambo Klaim Uang di Rekening Brigadir J Milik Keluarganya, Putri Berkata...
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti