jpnn.com, TRENGGALEK - Imam Rokhani (49) meninggal dunia setelah digigit dua ekor ular king kobra peliharaannya.
Peristiwa tragis yang menimpa warga Gandusari, Trenggalek, Jawa Timur itu terjadi pada Minggu (23/10).
BACA JUGA: Kronologi Ibu Penyadap Karet di Jambi Tewas Ditelan Ular Piton 6 Meter
Setelah kejadian tersebut, dua ekor ular kobra yang menggigit Imam Rokhani itu berukuran sepanjang 4,5 meter dan 2,5 meter dievakuasi dan diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.
BACA JUGA: Ular King Cobra Sepanjang Tiga Meter Gegerkan Warga Aceh Besar, Ini Fotonya
Kepala Satpol PP Trenggalek Triadi Atmono menunjukkan king kobra yang menggigit Imam Rokhani. Foto: Antara
"Dua ekor ular jenis king kobra dewasa ini semuanya dievakuasi dari rumah almarhum Imam Rokhani," kata Kepala Satpol PP Trenggalek Triadi Atmono, Kamis (27/10).
Setelah diserahkan ke pihak BBKSDA, ular king kobra tersebut lalu diserahkan lagi ke perwakilan Tim panji Petualang.
"Ular ini akan kami bawa ke Surabaya untuk kemudian ditaruh di selter Panji Petualangan di Jawa Barat," kata Diki Firmansah, perwakilan tim Panji Petualang saat ke Trenggalek bersama perwakilan BBKSDA Jatim.
Di selter milik Panji Petualang itu, kata Diki, pihaknya memang khusus menampung ular jenis king kobra.
Tim Panji Petualang selama ini dikenal aktif melakukan evakuasi ular berbisa untuk dibawa ke selter.
Ular kobra itu selanjutnya akan ditangani oleh orang yang ahli dan terlatih dalam perawatan ular berbisa, khususnya jenis king kobra.
Untuk tahap awal ini, pihaknya bakal melakukan asesmen untuk menentukan langkah apakah akan dilepas atau penanganan-penanganan lainnya.
"Kalau (evakuasi) yang sampai memakan korban jiwa baru ini. Nanti ke depannya belum tahu, ditaruh ke selter dulu. Nanti untuk perkembangannya, Panji pasti update," kata Diki.
Dalam kesempatan itu, Diki juga melakukan panggilan video dengan Panji Petualang.
Panji menyebut akan mengabari setiap perkembangan dua ekor ular tersebut selama dalam perawatan di selter miliknya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi