jpnn.com, LAMONGAN - Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persela Lamongan mendapat sanksi dari Komdis PSSI. Gara-gara suporter, panpel tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu harus membayar denda Rp 22,5 juta.
Saat menjamu Barito Putera, Jumat (28/7), komdis menilai suporter Persela membentangkan spanduk bermotif politik. Selain itu, suporter juga melakukan pelemparan botol. "Surat keputusan komdis PSSI baru kami terima,’’ tutur Ketua Panpel Persela Muhajir kepada Jawa Pos Radar Lamongan, Minggu (6/8).
BACA JUGA: Wacana Tak Ada Degradasi Liga 1, Klub Liga 2: Tidak Lucu, Mending Bubar Saja
Seperti diberitakan, sejumlah supporter Curva Boys memaksa masuk ke dalam Stadion Surajaya Lamongan usai pertandingan yang dimenangkan Persela tersebut. Petugas akhirnya berhasil menghentikan upaya suporter yang ingin membentangkan spanduk bertuliskan Save Al Aqsa. "Meski begitu, tak mampu menghindarkan dari denda yang diberikan oleh komdis PSSI,’’ katanya.
Aksi yang dilakukan suporter Curva Boys tersebut dinilai bermotif politik dan melanggar aturan yang ditetapkan komdis PSSI. Saat kericuhan tersebut, memicu suporter lain melempar botol ke lapangan. "Jadi denda tersebut atas dua pelanggaran yang dilakukan,’’ imbuhnya.
BACA JUGA: Adam Alis: Kekalahan Memang Menyakitkan
Bagi panpel Persela, itu denda kali ketiga. Sebelumnya, panpel pernah didenda Rp 10 juta karena suporter menyalakan flare pada putaran pertama lalu. Juga, ada pelemparan botol oleh suporter dan di denda Rp 15 juta. "Tentu denda tersebut cukup merugikan tim,’’ tuturnya.
Muhajir mengimbau pada seluruh suporter untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu denda maupun sanksi. Jika kembali diulangi, maka denda yang diberikan nominalnya akan bertambah. "Saya harap suporter mampu menjaga sportivitas dalam melakukan dukungan,’’ harapnya.
BACA JUGA: Erivalto Batal, Persib Incar Striker Asal Brasil
Dia mengatakan, seluruh pihak berterima kasih atas loyalitas suporter Persela, yang selalu ditunjukkan dalam tiap laga. Dukungan yang diberikan tujuannya untuk membangkitkan semangat tim, bukan tindakan merusak tim. Jika dilakukan berulang, maka bukan tidak mungkin ada sanksi yang juga merugikan suporter. Contohnya partai tanpa penonton, yang juga pernah dialami beberapa tim lainnya. (bj/ind/yan/bet/jpr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sisi Positif Wasit Asing Ini Perlu Ditiru
Redaktur : Tim Redaksi