jpnn.com - JAYAPURA - Sebanyak empat warga sipil dilaporkan hilang hingga kini akibat aksi kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.
“Dari laporan terungkap ada seorang ibu dengan dua anaknya dan seorang lainnya yang dilaporkan hilang oleh keluarga,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Minggu (13/11).
BACA JUGA: 2 Peleton Brimob Dikirim ke Dogiyai Papua Tengah, Memperkuat Keamanan Seusai Kerusuhan
Aksi pembakaran diawali kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan bocah berusia lima tahun NG akibat ditabrak truk.
Massa sempat melakukan pembakaran di beberapa titik, termasuk di kantor pemerintah dan rumah warga.
BACA JUGA: 3 Pj Gubernur DOB Papua Dilantik, Willem Wandik: Pak Jokowi Terapkan Kesetaraan Gender
Minggu dini hari, massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah ke petugas yang berjaga-jaga.
Anggota membatas dengan mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas.
BACA JUGA: Prajurit TNI Mengalami Luka Tembak Diserang KKB
Tercatat tiga orang terluka termasuk dua anggota Polres Dogiyai.
"Belum bisa dipastikan berapa besar kerugian akibat amuk massa karena rumah warga yang dibakar sekitar 80 an rumah petak dan dua truk, " ungkap Kombes Kamal.
Perwira menengah Polri itu menuturkan situasi di Kabupaten Dogiyai berangsur-angsur kondusif.
Namun demikian, anggota masih bersiaga, terutama di sejumlah wilayah yang dianggap rawan.
Sebanyak dua peleton Brimob dari Nabire sudah dikerahkan ke Dogiyai untuk memperkuat keamanan yang ada di wilayah tersebut.
“Mudah-mudahan kondisi keamanan kembali kondusif sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,” harap Kombes Kamal. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi