Imbas Latihan HUT TNI, 32 Pesawat Komersial Terlambat

Selasa, 30 September 2014 – 07:48 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Rencana Mabes TNI melakukanblocking air space di Bandara Juanda terkait dengan persiapan HUT Ke-69 TNI perlu dimatangkan lagi. Akibat latihan unsur udara dari tiga angkatan di atas markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim) kemarin (29/9), puluhan penerbangan dari dan menuju Juanda mengalami keterlambatan. Bahkan, ada penerbangan internasional yang dibatalkan.

Kemarin 130-an pesawat militer TNI-AD, AL, dan AU take off dan landing di Juanda bergabung dengan 80-an pesawat yang berangkat dari dua tempat. Masing-masing 50-an pesawat dari Lanud Iswahyudi, Madiun, dan 30-an pesawat dari Lanud Abd Rachman Saleh, Malang. Meski mayoritas yang terbang dari Juanda berupa helikopter, sejumlah jadwal pesawat sipil terlambat hampir tiga jam.

Helikopter yang take off vertikal memang tidak menggunakan landasan pacu. Namun, puluhan jenis pesawat latih dan pesawat berbadan kecil membuat antrean keberangkatan maupun kedatangan semakin panjang. Belum ada keterangan resmi dari PT Angkasa Pura (AP) I Juanda. Namun, Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah III M. Alwi menyebut keterlambatan tidak sampai dua jam.

''Sistem pakai buka tutup, 20 menit dipakai pesawat militer, kemudian di-hold (tahan) ganti yang komersial,'' ujar Alwi tadi malam. Lantaran bandara tidak ditutup, tidak ada notice to airmen (notam) terkait dengan penggunaan landasan dan ruang udara dalam durasi panjang untuk manuver sesaat pesawat militer setelah terbang menjauh maupun mendekati Juanda saat hendak mendarat.

Berdasar situs flightstats.com sepanjang hari kemarin, sedikitnya 15 keberangkatan penerbangan domestik dari terminal utara (T1) dan internasional dari terminal selatan (T2) mengalami delay. Keterlambatan kedatangan domestik dan internasional mencapai 17 penerbangan. Total sedikitnya 32 pesawat telat. Keterlambatan berlangsung antara pukul 08.55-19.15.

Menurut rencana, kegiatan flypass pesawat tiga matra membutuhkan waktu 10 menit. Waktu tersebut dihitung ketika pesawat melintas di atas Selat Madura. Tepatnya, di utara Dermaga Ujung, Mako Armatim, tempat pelaksanaan puncak acara HUT pada Selasa (7/10). ''Lihat dulu, tidak semua keterlambatan terjadi karena latihan. Bisa juga masalah teknis maskapai,'' lanjut Alwi.

Dalam koordinasi gabungan sebelumnya, ruang udara dalam radius dan ketinggian tertentu diupayakan steril. Ruang udara lebih banyak berada di kawasan Surabaya Barat sebagai area ancang-ancang sampai melintas di Surabaya Utara. Sementara itu, wilayah Surabaya tenggara maupun timur Juanda tetap diperuntukkan area holding pesawat sipil.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dan Mabes TNI sepakat bahwa Juanda tetap beroperasi seperti biasa. Namun, pesawat yang hendak mendarat maupun take off terganggu antara 1-2 jam. ''Teknisnya, pesawat akan delayed dulu. Paling 1-2 jam. Setelah itu, beroperasi lagi,'' imbuhnya.(sep/c7/nw)

BACA JUGA: 70 Kabupaten Sukses Keluar dari Ketertinggalan

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Janjikan Kemudahan Kelola Pilkada di Era Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler