Imbas Minyak Goreng Mahal, Seusai Lebaran Harga Kerupuk Naik 100 Persen

Selasa, 19 April 2022 – 10:50 WIB
Pelaku usaha kerupuk kaleng eceran di Jakarta akan menaikan harga yang semula Rp 1.000 menjadi Rp 2.000 per buah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pelaku usaha kerupuk kaleng eceran di Jakarta akan menaikan harga yang semula Rp 1.000 menjadi Rp 2.000 per buah.

Adapun harga baru tersebut berlaku setelah Lebaran, yakni per 6 Mei 2022 mendatang. 

BACA JUGA: Awas! Inflasi April Berpotensi Meroket

Juru Bicara Ikatan Pengusaha Kerupuk DKI Jakarta Kemal Mahmud mengatakan para pengusaha terpaksa untuk menaikkan harga kerupuk karena terbebani dengan kenaikan minyak goreng dan bahan bakunya.

“Kenaikkan kerupuk tiga hari setelah Lebaran dengan harga Rp 2.000 di warung-warung,” kata Kemal dalam keterangannya, Selasa (19/4).

BACA JUGA: Golkar DKI Bersama Ustaz Fikri Zaenudin MZ Bagikan Ribuan Paket Sembako Termasuk Minyak Goreng

Menurut Kemal, pihaknya sepakat menaikan harga kerupuk untuk melanjutkan keberlangsungan usaha kerupuk kaleng.

Sebelumnya, imbas pencabutan HET minyak goreng telah berdampak kepada produsen kerupuk rumahan di Jakarta.

BACA JUGA: Paket Lebaran Superindo Hemat Banget, Ada Minyak Goreng hingga Gula Pasir Murah

Salah satu bos produsen kerupuk, Ajat mengatakan mahalnya harga minyak goreng sangat mempengaruhi kegiatan produksi.

"Harga minyak curah naik sedangkan rata-rata per hari, memproduksi 1–2 kuintal kerupuk untuk didistribusikan," ujar Ajat kepada JPNN.com.

Ajat menjelaskan harga minyak curah per kilogramnya dalam seminggu bisa meningkat hingga tiga kali dalam sehari.

”Sebelumnya naik, harga sekilo minyak goreng curah di kisaran Rp 8 - Rp 10 ribu. Tadi ini beli Rp 17 ribu,’’ ungkapnya.

Walakin keuntungannya tidak sebanding dengan biaya produksi tetapi Ajat tetap memilih tetap bertahan.

Ajat berharap ada kepedulian dari pemerintah untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar menyeimbangkan harga minyak di pasaran. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HET Minyak Goreng Dicabut, Stok Melimpah, Harganya Makin Mahal, Kok Bisa?


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler