jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengimbau masyarakat khususnya umat Islam untuk melaksanakan segala ibadah ramadan. Ini untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.
"Dalam rangka berperang secara kolektif, berkontribusi memitigasi potensi persebaran COVID-19, Kemenag telah mengeluarkan sebuah pedoman untuk beribadah pada bulan suci ramadan," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (10/4).
BACA JUGA: Wajib Dibaca! Surat Edaran Menag Tentang Panduan Ibadah Ramadan di Tengah Wabah Corona
Seluruh umat Islam di Tanah Air diimbau agar segala pelaksanaan ibadah, baik salat maupun segala aktivitas yang terkait dengan datangnya bulan suci Ramadan diharapkan untuk tetap dilakukan di rumah. Artinya, mulai dari pelaksanaan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya dilaksanakan di rumah sesuai dengan aturan fiqih.
"Kita berharap buka bersama ditiadakan, salat tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing, kemudian (peringatan) nuzulul Quran akan ditiadakan, begitu juga pelaksanaan tadarus di masjid akan ditiadakan," katanya.
BACA JUGA: Pesan Menyentuh Arief Poyuono tentang Kisah Sengsara Yesus di Jumat Agung
Selain itu, pemerintah juga berharap pelaksanaan ibadah di rumah selama bulan puasa tidak mengurangi kualitas sebagaimana ibadah di masjid, sebab kondisinya memang sedang darurat.
"Mudah-mudaan pelaksanaan ibadah kita di rumah masing-masing insyaallah tidak mengurangi kualitas ibadah kita, tidak mengurangi pahala kita, karena kita sedang dalam keadaan darurat. Insyaallah, Allah SWT akan sangat memahami, dan mari kita bersama-sama melaksanakan kebijakan pemerintah," tuturnya.
BACA JUGA: Update Corona 10 April 2020: 100 Dokter Meninggal Dunia
Perlu dipahami umat, kebijakan pemerintah dalam kondisi dan situasi seperti ini tentunya berorientasi pada kemaslahatan sehingga masyarakat harus membantu dengan melaksanakannya secara baik.
"Karena 'Tassarruf al-Imam 'ala al-ra'iyyah manutun bi al-maslahah'. Kebijakan pemerintah terhadap rakyatnya tentu berorientasi pada kemaslahatan, terus menerus berada pada kemaslahatan. InsyaAllah," katanya.
Selain soal peribadatan, masyarakat juga diharapkan untuk terus mengikuti protokol kesehatan seiring dengan pencegahan COVID-19, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan "physical distancing" atau menjaga jarak ketika berada di tempat umum dalam beraktivitas.
"'Stay at home'. Untuk kali ini kita melaksanakan ibadah di rumah dan tidak mudik pada saat nanti menjelang idulfitri. Lakukan semuanya dengan disiplin. Jadilah pahlawan, lindungi diri sendiri dan orang lain," pungkas Kamaruddin.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad