Pesan Menyentuh Arief Poyuono tentang Kisah Sengsara Yesus di Jumat Agung

Jumat, 10 April 2020 – 14:08 WIB
Ilustrasi Jumat Agung menjelang Paskah 2020. Foto: Ardisa Barack/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peringatan hari Jumat Agung tahun ini dirasakan sangat berbeda oleh umat Kristiani tanah air karena sedang menghadapi pandemi virus corona yang semakin memakan banyak korban.

Tak ada lagi ratusan jemaat gereja yang berjubel di gereja-gereja untuk mengikuti alur kisah sengsara Yesus menjelang Paskah.

BACA JUGA: Seperti Ini Bupati Minahasa Memaknai Jumat Agung

Hanya ada pemimpin gereja baik pastor maupun pendeta serta petugas yang hadir di gereja untuk memandu umat yang menyaksikan proses ibadah dari rumah masing-masing

Waketum DPP Gerindra Fransiskus Xaverius Arief Poyuono termasuk yang memperingati Jumat Agung hari ini.

BACA JUGA: Menitikkan Air Mata, Baru Kali Ini Mengikuti Ibadah di Gereja yang Kosong

Menurutnya, umat Kristiani harus bisa memaknai sendiri arti dari Jumat Agung di tengah wabah berbahaya ini.

Umat Kristiani diminta untuk tidak goyah menghadapi wabah ini dan tetap berserah menghadapi ini seperti Yesus yang rela memanggul Salib untuk menebus dosa manusia.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: SBY dan Jokowi, Perppu Corona Tuai Masalah, Glenn Fredly di Mata Sri Mulyani

"Sebelum Jumat Agung, maut ingin mencobai dan membuktikan apakah Jesus Kristus akan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga. Jumat Agung adalah hari wafatnya Yesus Kristus sebagai manusia yang secara alami memang kalah dengan maut , tetapi nanti pada hari ketiga setelah wafatnya Jesus akan bangkit dari antara orang mati. Tepat pukul tiga sore Yesus wafat di hari Jumat Agung, dalam kesengsaraanNya untuk menanggung maut akibat dosa-dosa manusia. Di saat akhir ajal Jesus Kritsu ,kita sebagai manusia manusia pendosa agar mengenang dan merasakan kesengsaraanNya di kayu salib dan dalam kesengsaraan dia kita mengingatkan kita akan ancaman maut dari Covid 19," ujar Arief dalam keterangan tertulisnya.

Arief meyakini lewat doa setiap umat, maka kebangkitan Yesus setelah 40 hari bisa memulihkan dunia dari maut yang disebabkan oleh covid-19. Dia berharap umat Kristiani meyakini kebesaran Tuhan dalam mendengar dan menjawab setiap doa manusia untuk mengalahkan bahaya dan maut.

"Bagi umat Kristiani, Jumat Agung bisa menjadi sebuah semangat dan keyakinan serta keimanan kita bahwa covid-19 akan bisa berlalu dari negara kita," tambahnya.

Dia meminta umat Kristiani tetap membangun rasa cinta kasih dan kelemahlembutan dengan seksama, begitu juga pemimpin negeri ini.

"Hanya dengan cinta kasih dan kelemah lembutan saja kita akan bisa mengalahkan Covid 19 . Selamat merayakan hari Jumat Agung...Wafat Jesus kita maklumkan. kebangkitanNya kita nantikan," ujar Arief. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler