jpnn.com, JAKARTA - Imbauan pemerintah untuk social distancing, di mana kondisi tersebut mengharapkan warga lebih banyak beraktivitas di rumah. Situasi ini mendorong warga memanfaatkan layanan pengiriman online, seperti makanan.
Lantas, apakah dengan memanfaatkan layanan pengiriman tersebut menjadi pilihan tepat, di saat wabah corona sekarang?
BACA JUGA: 3 Jadwal Konser Dewa 19 Ditunda Karena Virus Corona
Menurut ahli kesehatan yang berfokus pada penyakit akibat makanan dari University of Minnesota, Craig Hedberg, layanan pengiriman bisa saja menghindarkan dari paparan virus, asalkan orang yang mengantar makanan harus mengikuti praktik kebersihan dan tubuhnya sehat.
Hedberg mengatakan, tidak ada bukti COVID-19 dapat ditularkan melalui makanan.
BACA JUGA: Tiga Bulan Berperang Melawan Corona, Tiongkok Habiskan Duit Rp 246,7 Trilun
Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyebut virus menyebar melalui tetesan air liur dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi ke orang lain.
Pakar keamanan pangan dari North Carolina State University, Benjamin Chapman menuturkan, kemungkinan tertular corona melalui makanan tidak tinggi karena makanan belum diidentifikasi sebagai faktor risiko penularan Covid-19,
BACA JUGA: Pengumuman! Tarif Ojek Online Resmi Naik, Ini Perinciannya
"Risikonya sangat rendah. Berita yang lebih baiknya, penerima pengiriman bisa mengurangi risiko tertular virus dengan mencuci tangan yang baik atau menggunakan setidaknya 70 persen pembersih tangan alkohol," tutur Chapman.
"Bahkan jika ada semacam kontaminasi virus, Anda dapat memutus rantai transmisi melalui langkah kebersihan tangan ini," imbuh dia.
Jika bosan makan di rumah, Anda masih bisa makan di restoran. Namun untuk orang-orang yang berisiko tinggi sakit parah, seperti orang berusia lanjut tua dan orang sakit kronis, sebaiknya tetap berada di rumah dan menghindari kerumunan termasuk restoran. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha