jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva yakin pada kekuatan internal ekonomi Indonesia.
Menurutnya, ekonomi Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan sehat dan positif meski dunia sedang mengalami gejolak ekonomi dan geopolitik.
BACA JUGA: Petinggi IMF Kagum Pada Jakarta, Mal Sarinah Ikut Disanjung
"Kami berharap Indonesia dapat menyelesaikan tahun ini dengan pertumbuhan yang sangat sehat," ujar Georgieva saat mengunjungi mal Sarinah bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Jakarta, Minggu (17/7).
Georgieva menyebut dalam skenario dasar IMF, pihaknya tidak mengharapkan resesi global baik itu pada 2022 ataupun 2023 mendatang.
BACA JUGA: Jokowi Bertemu Petinggi IMF, Konon Ada Pembahasan Penting
Beberapa negara menghadapi resesi, seperti Rusia dan Ukraina. Pada 2023, terang Georgieva, IMF lebih khawatir karena pengetatan kondisi keuangan yang dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi secara lebih dalam.
"Kami mengharapkan (Indonesia) tumbuh positif tahun depan. Risiko terbesar bagi Indonesia bukan dari dalam negeri, melainkan dari luar negeri," jelasnya.
BACA JUGA: Kabar Buruk dari IMF untuk Negara Berkembang, Indonesia Termasuk?
Georgieva membeberkan dalam perekonomian dunia yang melambat dan Sri Lanka saat ini tidak mampu membayar utang. Kekalutan di Sri Lankan menyebabkan arus modal keluar dari pasar negara berkembang.
Georgieva mengungkapkan kondisi itu sudah terjadi, bahkan pada paruh pertama tahun ini sebanyak USD 52 miliar telah meninggalkan pasar negara berkembang.
"Untungnya, bagi Indonesia, karena kekuatan ekonomi dan manajemen yang baik, negara ini tidak terpengaruh," ungkap Georgieva. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul