jpnn.com, MEXICO CITY - Perbatasan Meksiko-AS kini tidak hanya dikuasai imigran dari negara-negara Amerika Tengah. Ada wajah baru yang mencolok. Orang-orang kulit hitam dari negara-negara Afrika. Mereka mendirikan sebuah desa temporer di dekat pusat detensi Century XXI di Tapachula. Kian hari, jumlah imigran Afrika kian banyak.
Mereka yang sudah menyeberangi lautan dan daratan untuk sampai di Meksiko tak mau menjadi imigran ilegal dengan menyeberang sungai atau cara lain untuk masuk AS. Imigran asal Afrika itu lebih memilih untuk bersabar menanti proses suaka.
BACA JUGA: Menang Comeback Atas Jerman, Swedia Masuk Semifinal Piala Dunia Wanita 2019
Mereka menjual makanan dan melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil lainnya untuk memenuhi kebutuhan. Kendala bahasa tak menghalangi mereka untuk bertahan. ''AS membantu Kongo. Mereka tahu Kongo sedang perang,'' ujar Moises Bumba, salah seorang imigran asal Kongo.
BACA JUGA: Ayah dan Anak Imigran El Salvador Tewas Mengenaskan dalam Perjalanan ke Amerika
BACA JUGA: Tampil Lebih Seksi, Belanda Singkirkan Italia di Perempat Final Piala Dunia Wanita 2019
Dia tiba Maret lalu bersama istri dan putranya setelah menempuh perjalanan selama enam bulan lewat Brasil. Selama di Meksiko, mereka tidur di pinggir jalan. Mereka menunggu dokumen dari pemerintah Meksiko sebagai pelengkap untuk pengajuan suaka. ''Kami tak menginginkan yang lain,'' tambahnya.
Pemerintah Meksiko memang memberikan visa regional kepada sebagian imigran, baik dari negara-negara Amerika Tengah maupun Afrika. Dengan begitu, mereka bisa bekerja dan tinggal sementara di Meksiko.
BACA JUGA: Pilpres AS 2020: Eks Wakil Obama Dikeroyok Para Pemburu Tiket Demokrat
Tapi, Kepala Otoritas Migrasi Meksiko Francisco Garduno menyatakan bahwa kebijakan itu akan segera dihentikan. Sebab, banyak imigran yang menyalahgunakannya untuk melakukan perjalanan ke perbatasan AS. ''Itu membuat kami dalam masalah. Jadi, tak mungkin untuk melanjutkan kebijakan tersebut,'' tegasnya. (sha/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megan Rapinoe, Lesbian Berambut Ungu yang Menarik Perhatian Zac Efron dan Donald Trump
Redaktur & Reporter : Adil