jpnn.com, JAKARTA - Sejak diperlihatkan konsep Wuling Almaz di GIIAS 2018 lalu, rasa penasaran itu sudah tumbuh. Apalagi setelah melihat model massal yang hanya dibedakan desain pelek dan sistem multimedia membuat rasa itu semakin membuncah.
BACA JUGA: Kenalkan SUV Almaz, Wuling Genjot Perluasan Dealer Tahun Ini
Kesan pertama, JPNN.com yakin Wuling Almaz sudah cukup mumpuni membawa bekal untuk bertarung di segmen SUV di tanah air. Bukan tanpa alasan, desain kekinian dengan fitur yang berlimpah lagi-lagi Wuling membuat standar baru di kelasnya.
Kesempatan yang diberikan PT Wuling Motors Indonesia untuk mencicipi Wuling Almaz di trek Sirkuit Sentul, Bogor, jelas tidak kami lewatkan. Kemampuan bermanuver dan kenyamanan pengendalian jadi fokus kami dalam pengujian singkat.
BACA JUGA: Kupas Tuntas Spesifikasi Wuling Almaz
BACA JUGA: Wuling Kenalkan SUV Pertama Bernama Almaz, Usung Filosofi Batu Mulia
Trek Sentul di beberapa bagian disulap dengan sejumlah rintangan, yang diharapkan setiap penguji bisa memaksimalkan fitur yang ada di Almaz, termasuk performa mesin 1.500 cc berinduksi turbo.
Manuver Wuling Almaz di rintangan Sirkuit Sentul
BACA JUGA: Wuling Kenalkan SUV Pertama Bernama Almaz, Usung Filosofi Batu Mulia
Manuver
Mendapat kode giliran keluar pit, dorongan tenaga dari mesin 1.5L turbocharged bertenaga 140 Hp dan torsi 240 Nm langsung diciptakan. Fitur traction control system (TCS) menjaga kami dari kehilangan traksi. Meluncur...
Tidak perlu menunggu lama, masuk ke tikungan pertama dan kedua (R1-R2) langsung dijajal dengan kecepatan 50 kpj lebih. Posisi mobil terjaga aman.
Itu belum seberapa, masuk ke R3 dan R4, kecepatan ditingkatkan dan pengendalian Wuling Almaz semakin diuji. Hasilnya Almaz masih memberikan sensasi fun to drive.
BACA JUGA: Kupas Tuntas Spesifikasi Wuling Almaz
Kinerja electronic stability control (ESC) berkolaborasi dengan TCS dan anti-lock braking system (ABS) cukup baik, termasuk sistem suspensi yang mampu menyerap baik gaya sentrifugal sehingga mobil dapat meminimalisir efek body roll (limbung).
Akselerasi
Keluar dari R11 (tikungan terakhir), setelah melewati berbagai rintangan yang dibuat, JPNN.com sempat menggeber Almaz hingga kecepatan 150 kpj lebih. Mulus cus..
Padanan transmisi jenis Continious Variable Transmision (CVT) dengan simulasi manual 8-percepatan mulus mengantarkan daya ke roda depan. Induksi turbo membuat mesin di putaran bawah terisi baik. Sayang, kami belum sempat mencoba simulasi mode manual.
Pengereman
Di antara R4 ke R5, Wuling Motors membuat rintangan untuk menguji sistem pengereman Wuling Almaz. Tantangannya, JPNN.com disuruh menggebar kendaraan kemudian pada titik tertentu harus mengerem keras dan harus menghindar cone yang menghadang di depan berjarak 15 meter.
Kami hanya menggeber di kecepatan 70 kpj lebih kemudian melakukan pengereman keras. Hasilnya, kami tanpa ragu menghindari cone berkat kepiawaian fitur ABS, Electronic Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA). Pengendalian setir juga terbilang ringan dan responsif.
Kokpit Wuling Almaz
Kabin
Setelah puas menjajal kesempatan satu lap keliling trek Sentul, JPNN.com mengambil giliran jadi penumpang. Wuling Almaz yang memiliki dimensi lebih panjang dari Honda CR-V dan lebih pendek dari Fortuner sekitar 140mm, menawarkan kabin lapang.
Posisi duduk di baris kedua sangat lega, lutut masih berjarak sepuluh jari lebih dari bangku depan. Head room lega bersama kenyamanan dari jok empuk. Soal kekedapan, memang masih terasa suara ban dan mesin masuk ke dalam tapi itu dalam batas kewajaran.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kualitas produk dari Wuling Almaz, menurut kami sudah cukup mumpuni. Performa terbilang baik untuk perkotaan karena memiliki torsi lumayan besar. Termasuk pengendaliannya yang ciamik sederhananya kami bisa bilang fun to drive. Tinggal menunggu kapan Wuling menawarkan varian 3 baris bangku, serta harga jual. Tunggu test drive selanjutnya! (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejutan Lain dari Bocoran Wuling SUV di Indonesia
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha