In-town Data Center Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia  

Kamis, 07 November 2024 – 23:39 WIB
ilustasi. Foto: Tim BDDC

jpnn.com, JAKARTA - Permintaan data center di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, terus meningkat seiring kemajuan era digital.

Infrastruktur ini menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia yang mendukung pertumbuhan bisnis dan ekonomi nasional.

BACA JUGA: LMS Pamong Desa Diharapkan Mempercepat Digitalisasi Desa

In-town data center atau pusat data dalam kota memungkinkan perusahaan menyimpan dan mengakses data secara efisien, berkat konektivitas cepat dan latensi rendah.

Hal ini memberikan dampak langsung pada kemajuan ekonomi dan kemudahan berbisnis di Indonesia.

BACA JUGA: Penggunaan QRIS dan Digitalisasi Pembayaraan Perluas Akses Penjualan Produk

Director Business & Commercial Bersama Digital Data Centres (BDDC), Andha Yudha Permana mengungkapkan tren pembangunan data center telah bergeser dalam beberapa tahun terakhir.

"Sekitar empat atau lima tahun yang lalu, lokasi data center biasanya berada di luar Jakarta. Namun, dalam tiga-empat tahun belakangan ini, data center mulai dibangun di dalam kota," katanya saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

BACA JUGA: Melalui MSPP, Kementan Menjabarkan Strategi Pemasaran Komoditas Hortikultura Era Digital

Yudha menjelaskan daya tarik pembangunan data center dalam kota dipicu perkembangan ekonomi digital yang signifikan.

Tumbuh dua kali lipat lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni sekitar 8 persen per tahun.

Jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta orang juga turut mempercepat perkembangan ekonomi digital.

Transaksi digital pun diprediksi akan meningkat empat kali lipat hingga tahun 2030.

Sehubungan dengan hal tersebut, BDDC telah menjalin kerja sama strategis dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk mendirikan internet exchange kedua di data center mereka, JK2.

"Dengan adanya internet exchange ini, kami mengundang para ISP untuk melakukan peering di tempat kami, sehingga layanan dapat lebih dekat dengan konten dan meningkatkan kecepatan layanan kepada pelanggan," kata Yudha.

Meski memiliki banyak manfaat, pembangunan data center di dalam kota menghadapi tantangan, terutama keterbatasan lahan.

Dalam kondisi ini, BDDC menerapkan strategi desain vertikal untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang tersedia.

“Kami mengundang para desainer data center terkemuka di Asia Tenggara untuk memastikan efisiensi ruang dan desain yang optimal,” ujar Yudha.

Meningkatnya transaksi digital dan kebutuhan akan infrastruktur yang lebih cepat dan andal membuat data center dalam kota menjadi pilihan strategis bagi banyak perusahaan.

In-town data center menawarkan berbagai keunggulan, terutama dalam hal kecepatan akses data.

Dengan lokasi dekat pusat bisnis, perusahaan dapat memproses dan mengakses data lebih cepat, yang sangat crucial bagi industri layanan real-time.

Dari segi keandalan operasional, in-town data center umumnya dibangun dengan standar keamanan dan ketersediaan tinggi seperti Tier 3 atau Tier 4.

Hal ini menjamin kontinuitas layanan bahkan saat terjadi gangguan atau pemadaman listrik.

BDDC sendiri menawarkan layanan andal dengan sertifikasi tinggi dengan konektivitas cepat bagi para pelanggannya.

In-town Data Center dinilai tidak hanya sekadar fasilitas, tetapi juga menjadi pilar utama dalam ekosistem digital Indonesia. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler