LMS Pamong Desa Diharapkan Mempercepat Digitalisasi Desa

Kamis, 07 November 2024 – 16:02 WIB
Peserta Rapat Kerja Teknis Pelaksanaan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Berbasis LMS Pamong Desa Tahun 2024 secara virtual, Rabu (6/11/2024) malam. Foto: Humas Ditjen Bina Pemdes

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) telah meluncurkan aplikasi berbasis Learning Management System (LMS) Pamong Desa.

Aplikasi berbasis LMS untuk mempercepat peningkatan kapasitas aparatur dan pengurus kelembagaan desa. Platform ini juga sebagai bagian dari program strategis pemerintah pusat.

BACA JUGA: LMS Diharapkan Membuat Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Dirjen Bina Pemdes) Kemendagri La Ode Ahmad P Bolombo saat membuka kegiatan Rapat Kerja Teknis Pelaksanaan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Berbasis Learning Management System (LMS) Pamong Desa Tahun 2024 secara virtual, Rabu (06/11/2024) malam menjelaskan, LMS hadir untuk mempercepat digitalisasi desa.

Program ini merupakan konsep yang menggabungkan teknologi dengan keberlanjutan pembangunan desa melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan aksebilitas, pelayanan publik, ekonomi, pendidikan dan partisipasi masyarakat di desa secara digital.

BACA JUGA: Dirjen Bina Pemdes: LMS Pamong Desa Perkuat Kapasitas Aparatur Desa secara Digital

Ini berarti desa tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan ekonomi yang berbasis teknologi.

Digitalisasi desa juga diharapkan dapat menekan laju urbanisasi, dengan memberikan peluang bagi warga desa untuk mengembangkan potensi lokal mereka melalui teknologi.

BACA JUGA: 4 Tahun P3PD Berhasil Melahirkan Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif

“Digitalisasi adalah keniscayaan, dan kita harus memastikan bahwa aparatur desa juga melek terhadap teknologi. Dengan pelatihan LMS ini, aparatur desa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan digital yang dapat diterapkan dalam pengelolaan desa, serta mampu mendukung program-program pemerintah terkait transformasi digital,” ujar La Ode.

La Ode juga menekankan pentingnya literasi digital yang tidak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman budaya digital yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Hal ini akan memastikan bahwa masyarakat desa bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.

Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Data & Evaluasi Perkembangan Desa Mohammad Noval mengatakan tanggal 11 November 2024 akan dimulai pelaksanaan pelatihan LMS Pamong Desa yang ditargetkan pelaksanaan pelatihan pada 40.000 desa dengan peserta sebanyak 80.000 aparatur pemerintahan desa.

Ini merupakan bagian Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).

Program ini merupakan kerjasama antara Pemerintah RI dengan Bank Dunia (World Bank). Kementerian yang terlibat langsung dalam program ini adalah Kemendagri, Kemendes-PDT, Kemenkeu, KemenkoPMK, dan Bappenas. (sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler