Inas: Jokowi Sudah Perbaiki Ekonomi Emak-emak Prasejahtera

Sabtu, 17 November 2018 – 08:13 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Hanura DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengungkapkan bahwa kondisi ibu-ibu prasejahtera pasca krisis moneter tahun 1997 cukup memprihatinkan. Hal itu dikarenakan sebagian besar dari suami mereka kehilangan pekerjaan, serta minim-nya perhatian pemerintahan pada saat itu hingga tahun 2014.

“Sekarang, kondisi ibu-ibu prasejahtera tersebut mendapat perhatian khusus dari Jokowi ketika memulai memimpin pemerintahan Indonesia. Jokowi memerintahkan salah satu BUMN yang bertugas mengurusi UMKMK, yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk menyertakan juga ibu-ibu prasejahtera dalam programnya,” kata Inas.

BACA JUGA: Jokowi Kembali Tinjau Pembangunan Trans Papua

Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Maruf Amin ini menilai Jokowi lebih dulu memberikan perhatian khusus kepada kondisi ibu- ibu prasejahtera, dibandingkan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

PT Permodalan Nasional Madani adalah BUMN yang didirikan pada tahun 1999, awalnya mengemban tugas khusus memberdayakan usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), hingga kini hasilnya dapat dinikmati oleh lebih dari satu juta kepala keluarga dan 1.500 lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air, kemudian dikenal dengan kelompok ulam.

BACA JUGA: Jokowi Masih Santai, Fahri Kritik Strategi Prabowo - Sandi

“Sejak 2015, PNM mulai menggelontorkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera yang disingkat menjadi sebutan Mekaar, dimana program ini sangat spesifik karena nasabahnya adalah perempuan,” ujarnya.

Inas menjelaskan, proses untuk menjadi nasabah mekaar di PT. PNM tidaklah rumit, cukup dengan mengumpulkan ibu-ibu pra sejahtera sejumlah kurang lebih 30 orang di lingkungan RW didalam radius dua kilometer dimana penghasilan keluarga-nya hanya sekitar 800 ribu rupiah per bulan.

BACA JUGA: Siapa pun Pengganti Sandi, DKI Masih Milik Kubu Jokowi

Kemudian, lanjutnya, menghubungi PT. PNM agar mengirim Account Officer program Mekaar untuk mendapatkan bantuan program pembiayaan sebesar Rp 2 juta per keluarga pra sejahtera tanpa jaminan untuk membiayai usaha produktif seperti menjual berbagai minuman, jual pulsa, jual bunga tabur, jual aneka gorengan dan sebagainya.

“Program Jokowi melalui PT. PNM, adalah program yang selain pembiayaan juga mengajak ibu-ibu prasejahtera merubah perilaku untuk peningkatan kerukunan, kekeluargaan, gotong royong, mencintai budaya menabung dan komit menyisihkan pendapatan untuk mengembalikan pinjaman seminggu sekali kepada Account Officer PT. PNM dalam sebuah pertemuan bersama yang dihadiri oleh seluruh nasabah mekaar,” jelasnya.

Bertatap muka langsung dengan account officer, Inas menuturkan, syarat mutlak karena PT.PNM dapat mendeteksi berbagai masalah melalui account officernya untuk kemudian dipecahkan bersama dengan nasabah mekaar, serta para ibu-ibu prasejahtera  juga dapat berbagi pengalaman usahanya, apabila ada nasabah mekaar yang ngemplang maka harus ditanggung renteng bersama.

Sepanjang 2015 ketika program mekaar ini mulai diluncurkan, jumlah nasabah hanya 400 ribu saja, dan hingga hari ini jumlah nasabah mekaar telah mencapai 3,6 juta, diharapkan pada semester 1 tahun 2019 akan mencapai 4 juta nasabah. (jpc/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Kerja Sama ASEAN - AS Bukan Zero Sum Game


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler