Inas: Kinerja Ari Askhara di Garuda Bikin CT Kelabakan

Kamis, 11 Juli 2019 – 18:55 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zubir memuji kinerja Ari Askhara sebagai direktur utama PT Garuda Indonesia. Menurut dia, performa Ari sangat meyakinkan hingga mampu menaikkan harga saham Garuda ke titik tertinggi sejak enam tahun terakhir, yakni Rp 630 per lembar saham.

Dia berharap publik bijak menilai kinerja agar tak termakan isu yang dibuat kelompok yang berkepentingan mencegah harga saham Garuda naik.

BACA JUGA: Ari Askhara Dinilai Sukses Merawat Harmoni di Internal Garuda

"Sebelum Ari jadi Dirut, harga saham Garuda kedodoran. Setelah Ari masuk, saham Garuda melejit karena bagus kinerjanya," kata Inas, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (11/7).

BACA JUGA: Ari Askhara Dinilai Sukses Merawat Harmoni di Internal Garuda

BACA JUGA: Angkasa Pura II Layani Penerbangan Haji di 5 Bandara Embarkasi

Atas dasar itu, Ketua DPP Partai Hanura tersebut menyayangkan kubu Chairul Tanjung, selaku komisaris PT Garuda Indonesia, yang menolak laporan keuangan hanya karena memasukkan piutang di dalamnya. Padahal, tidak ada rekayasa dalam laporan itu dan penunjukkan auditor juga atas persetujuan direksi serta komisaris.

"Persoalannya, kubu Chairul Tanjung ini kan pemegang saham terbesar kedua. CT pengin ambil saham lagi saat harganya turun. Tapi kinerja Ari Askhara bikin harga saham naik, ini bikin CT kelabakan," tuding Inas.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Group Siap Layani Calon Jemaah Haji 2019

Laporan keuangan emiten berkode GIAA tahun 2018 ditolak oleh dua komisarisnya, yakni Chairal Tanjung (adik CT) dan Doni Oskaria. Kedua komisaris tersebut merupakan perwakilan dari PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd yang menguasai 28,08 persen saham GIAA. Trans Airways merupakan perusahaan milik pengusaha CT.

"Ini kan jadi kasihan Garuda Indonesia dipolitisasi seperti ini. Ada orang yang tidak senang saham Garuda naik, maunya saham anjlok supaya bisa dicaplok," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno juga menyatakan kepercayaannya pada Ari Askhara untuk terus memimpin Garuda Indonesia. Menurut Rini, posisi Ari Askhara sebagai dirut Garuda Indonesia tidak akan diganti hanya karena ada kubu komisaris yang menolak laporan keuangan.

Dia menegaskan, Garuda Indonesia tidak memiliki niat memalsukan laporan keuangan karena sudah diperiksa oleh kantor akuntan publik yang bersertifikasi.

"Tidak ada urusan pemalsuan, tidak ada urusannya pembohongan, kami tidak mungkin sebagai pemegang saham memperbolehkan perusahaan BUMN itu diaudit oleh kantor akuntansi yang tidak bersertifikasi. Ya nggak perlu lah Dirut dicopot, buat apa?" ucap Rini.

Ari Askhara menjadi Dirut Garuda sejak September 2018. Selama memimpin Garuda, Ari Askhara sukses mengembalikan kepercayaan pegawai pada manajemen untuk bersinergi tingkatkan layanan penumpang, inovasi bisnis kargo, layanan wifi, kiprah On Time Performance, dan cetak nilai saham tertinggi dalam enam tahun terakhir. (USU/rmco)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Komisaris Mundur Berbarengan, Begini Tanggapan Asosiasi Pekerja Sriwijaya Air


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler