jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Moh Nizar Zahro mengingatkan Inasgoc jangan sampai membahayakan kredibilitas Indonesia dalam pelaksanaan Asian Games maupun Asian Para Games 2018.
Yaitu dengan menggandeng mitra bermasalah untuk opening-closing ceremony.
BACA JUGA: Inapgoc Diingatkan Jangan Gandeng Mitra Bermasalah
Menurut Nizar, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games maupun Asian Para Games merupakan kebanggaan bagi seluruh rakyat.
Kepercayaan tersebut harus dijalankan penuh tanggung jawab dan profesional.
BACA JUGA: Tenis Meja tak Pikirkan Target Medali Asian Games 2018
"Sebagai tuan rumah dikatakan sukses apabila seluruh delegasi merasa nyaman dan senang selama mengikuti event tersebut," ucap Nizar kepada JPNN, Sabtu (7/7).
Salah satu acara yang dinanti oleh para delegasi adalah acara opening-closing ceremony.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Pembalap BMX Unjuk Gigi di Banyuwangi
Acara tersebut harus dikemas secara profesional dan spektakular sehingga mampu mengundang detak kagum para delegasi.
Selain itu, seremonial pembukaan maupun penutupan harus mampu menampilkan atraksi-atraksi terbaru yang belum pernah disuguhkan pada event serupa sebelumnya.
Dan yang terpenting, harus menyuguhkan budaya Indonesia sebagai prioritas utama.
Acara pembukaan akan menjadi daya tarik dan sekaligus akan menjadi pintu masuk bagi para delegasi untuk mengenal keindahan eksotik Indonesia, sehingga muncul keinginan lebih jauh untuk menjelajahi wisata Indonesia
Untuk itu dia mengingatkan opening-closing ceremony tersebut harus dipersiapkan dengan matang.
Seluruh pihak yang terlibat haruslah para profesional yang terbaik di bidangnya.
Apalagi negara telah mengeluarkan uang triliunan untuk penyelenggaraan event tersebut.
Modal besar tersebut harus bisa memberikan dampak positif berlipat untuk keuntungan Indonesia dan meraih empat sukses yang ditargetkan.
Karenanya Inapgoc dituntut bertindak profesional yakni hanya mengajak pihak yang profesional saja sebagai mitra menyelenggarakan.
"Sangat ironi bila Inapgoc berani berjudi dengan menggandeng pihak yang dikabarkan hampir bangkrut sebagai pemegang acara sepenting opening-closing ceremony. Keputusan Inapgoc sangat membahayakan kredibilitas dan bisa mencoreng Indonesia bila mitra tersebut tidak mampu menampilkan kinerja terbaiknya akibat masalah internal yang melilitnya," tutur anggota Banggar DPR ini.
Guna menghindari hal-hal terburuk, dia menyarankan agar Inapgoc mengevaluasi keberadaan mitra-mitranya.
Prasyarat utama menjadi mitra adalah perusahaan tersebut harus berpengalaman, sehat dan bonafit. Inapgoc tidak boleh berkompromi dengan mitra-mitra yang sakit apalagi dikabarkan akan bangkrut.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Undian Sepak Takraw Sempat Diprotes Malaysia
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam