jpnn.com, YOGYAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) tahun ini menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai double digit.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan melakukan ekspansi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengincar sektor real estate dan pendidikan.
BACA JUGA: BTN Salurkan Bantuan Rp1 Miliar kepada Lingkungan Kampus
Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan sektor real estate dan pendidikan terbukti tetap bertahan di tengah pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan positif.
Budaya stay at home, work from home, hingga school from home membuat kedua sektor bisnis tersebut makin subur seiring dengan kaum milenial semakin melek dengan investasi, termasuk pada sektor properti.
BACA JUGA: Dukung Dokter Richard Lee, Nikita Mirzani: Kenapa Baper sih itu Ibu-ibu, Katanya Sudah Hijrah
“Selama ini, bisnis kami berfokus pada sektor pendidikan dan properti di Yogyakarta. Perseroan akan terus merancang berbagai program dalam meningkatkan ekspansi bisnis di perumahan dan pendidikan di kota pelajar ini,” kata Nixon di sela kunjungan dengan Rektor UGM dan jajarannya di Yogyakarta, Jumat (5/1).
Menurut Nixon, untuk meningkatkan laju pertumbuhan bisnis di Yogyakarta, Bank BTN menawarkan layanan perbankan kepada civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
BACA JUGA: Lihat nih, Aldi Taher Sempat Ganti Nama Akunnya di Instagram jadi Ustaz KW
Adapun layanan perbankan yang ditawarkan BTN selain tabungan juga bisa memberikan kredit atau pinjaman baik KPR maupun kredit kavling.
"Dengan penawaran kredit tersebut, dosen UGM bahkan bisa membangun kos-kosan untuk mahasiswa," katanya.
Nixon mengungkapkan, meskipun Bank BTN menguatkan layanan digital, pelayanan perbankan secara tatap muka tetap dijaga dengan meningkatkan kualitas dan fasilitas layanan di outlet.
"Ini merupakan salah satu strategi untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya civitas akademika UGM, maupun layanan perbankan bagi institusi UGM, Kagama dan sebagainya yang membutuhkan pelayanan perbankan langsung dari petugas kami," paparnya.
Untuk terus bisa berekspansi di Yogyakarta, maka BTN memerlukan lahirnya banyak pengembang-pengembang baru.
Perseroan tidak hanya mendorong mahasiswa atau masyarakat secara umum untuk menabung, berinvestasi, atau merealisasikan kredit dalam berbisnis.
Namun juga mengemban misi yang istimewa yakni edukasi mengenai sektor properti, baik sebagai investasi maupun salah satu sektor yang memberikan peluang bagi mahasiswa UGM untuk menjadi developer.
"Misi edukasi ini penting, karena mahasiswa, generasi yang akan menjadi tulang punggung masa depan bangsa untuk belajar tidak hanya di bangku kuliah, tapi mengenal lebih dalam mengenai bisnis di sektor properti langsung dari Bank BTN yang memiliki core competence bisnis pembiayaan properti, serta dari para developer yang merupakan praktisi," papar Nixon.
Untuk memastikan misi tersebut berjalan, Bank BTN memiliki Housing Finance Center (HFC), Departemen khusus yang dibangun Bank BTN untuk melakukan riset harga jual properti, melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk memberikan seminar, pelatihan dan lain sebagainya mengenai bisnis properti dan manajemen kredit.
HFC ini memegang peran penting dalam menghasilkan developer –developer yang siap terjun ke bisnis properti sehingga ekosistem dalam bisnis properti tersebut berjalan, khususnya dari sisi supply.
"Kami harap kelak makin banyak lulusan UGM yang dapat menjadi tulang punggung sektor properti dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono menambahkan, kerja sama dengan BTN diharapkan mampu membuat mahasiswa mendalami sektor perbankan.
Selain itu, UGM juga memiliki para pakar yang bisa didayagunakan untuk pelatihan di HFC bagi pengembangan BTN ke depannya.
"Bagi dosen muda UGM sangat sulit membeli rumah untuk tempat tinggalnya yang saat ini masih kos. Untuk itu skema kredit yang ditawarkan BTN sangat penting dalam memfasilitasi dosen-dosen muda kami, dan para karyawan kami untuk bisa memiliki rumah idaman," tukas Mulyono.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy