JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengincar peningkatan volume produksi batubara mencapai 13 juta ton. Jumlah itu melonjak 30 persen dari produksi 2011 di kisaran 9,7 juta ton. Itu artinya, manajemen mempertahankan rata-rata peningkatan produksi di level 20-30 persen per tahun.
"Melihat volume produksi, lazimnya volume penjualan kami lebih tinggi," tukas Ray Antonio Gunara, Direktur Utama Harum Energy, di Jakarta, Rabu (16/5).
Sepanjang tahun lalu, volume penjualan perseroan menyentuh 10,4 juta ton atau 2-3 juta ton lebih tinggi dari volume produksi. Sedang pada kuartal pertama tahun ini, perseroan telah membukukan penjualan mencapai 3,6 juta ton dengan harga rata-rata USD 94 per ton.
Pada periode itu, pendapatan perseroan naik 77 persen dari Rp 1,5 triliun tahun lalu menjadi Rp 2,6 triliun. Guna merealisasikan sasaran target, perseroan bakal mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 30 juta. Dana capex berasal dari kas internal yang sebagian besar akan dipakai untuk pembangunan infrastruktur.
Nah, dari volume penjualan itu, nantinya 70 persen dijual dengan sistem kontrak dan sisanya dijual di pasar spot.ââ¬Â¨ Mayoritas penjualan dialokasikan untuk pasar ekspor. Di mana 39 persen penjualan ke Korea Selatan (Korsel), 33 persen untuk pasar Taiwan, 15 persen bagi China dan sekitar 9 persen untuk Malaysia.
Di sisi lain, posisi kas internal perusahaan saat ini mencapai Rp 2,2 triliun. Perseroan juga masih mempunyai fasilitas pinjaman sebesar USD 270 juta. Fasilitas pinjaman bisa digunakan jika ada kebutuhan untuk aksi korporasi besar seperti akuisisi lahan tambang baru. Perseroan bakal membagi dividen 2011 sebesar Rp 1,03 triliun.
Dividen setara dengan 70 persen dari laba bersih atau Rp 380 per saham dan dibagikan Minggu ke empat Juni mendatang. Manajemen mencatat kenaikan pendapatan 63 persen menjadi Rp 7,3 triliun pada 2011, laba bersih Rp 1,46 triliun atau naik 78 persen dari edisi sebelumnya. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Tetap, Inflasi Lebih Terkendali
Redaktur : Tim Redaksi