Incar Rp1,2 Triliun, Waskita IPO

Jumat, 23 November 2012 – 09:25 WIB
JAKARTA--PT Waskita Karya (Persero) akan mewakili Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Perusahaan dengan "core business" bidang infrastruktur itu mengincar dana segar dari proses Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 1,2 triliun.

Waskita menawarkan harga IPO di kisaran Rp 320 sampai Rp 405 per lembar. Saham yang akan dilepas kepada public sebanyak 3.082.315.000 lembar atau setara 32 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Sehingga dana yang diincar paling rendah Rp 986,3 miliar sampai sebesar Rp 1,2 triliun.

Direktur Utama Waskita, M Choliq, mengatakan saat ini perseroan 100 persen dimiliki Negara sehingga pasca IPO porsinya berkurang menjadi 68 persen dan 32 persen public. Setelah itu, porsi pemerintah akan berkurang lagi 3 persen menjadi 65 persen karena perseroan mengagendakan program pembagian saham kepada karyawan (MESOP) sebanyak 288.967.000 lembar dalam jangka waktu 2 tahun setelah IPO.

Periode penawaran awal mulai dilakukan pada 21 November sampai 3 Desember 2012. Setelah penawaran umum, penjatahan dilakukan pada 17 Desember 2012 dan pencatatan saham di BEI dijadwalkan pada 19 Desember 2012.

Sebesar 60 persen dana hasil IPO itu akan digunakan untuk modal kerja bersifat permanen dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha. Choliq mengatakan pengembangan usaha akan menitikberatkan pada bisnis development"antara lain pengembangan pabrik beton, ekspansi bisnis properti, dan investasi di jalan tol.

Choliq menilai bahwa saat ini merupakan momentum yang baik bagi perseroan menjadi "go public" karena sector infrastruktur sedang bergerak positif. Terlihat dari indeks sector infrastruktur dan properti yang mencatatkan pertumbuhan tinggi di BEI. "Saham-saham emiten sejenis seperti saudara-saudara kita, WIKA, Adhi Karya, PTPP, pertumbuhannya juga baik," ujarnya saat Due Diligence dan Public Expose di Jakarta, Kamis (22/11).

Maka pihaknya optimistis dengan kisaran harga ditawarkan itu pasar akan merespon positif. Terlebih dari kinerja yang dicapai tahun ini, perseroan telah menetapkan besaran deviden untuk pemegang saham hingga 30 persen dari perolehan labanya. "Kesepakatan dividen akan dibahas dalam RUPS perseroan untuk tahun buku 2012 pada Mei 2012," ungkapnya.

Hingga Oktober 2012 penjualan Waskita telah mencapai Rp 5,6 triliun dari target hingga akhir tahun sebesar Rp 9 triliun. Laba bersih hingga Oktober 2012 sebesar Rp 131 miliar dan sampai akhir tahun ditargetkan sebesar Rp 250 miliar. "Tahun depan kita targetkan penjualan Rp 11,5 triliun dengan laba Rp 350 miliar," tegasnya.

Kontrak kerja yang diraih hingga Oktober 2012 tercatat senilai Rp 11 triliun, mendekati target hingga Desember sebesar Rp 12 triliun. "Untuk tahun depan, kita ada Rp 24 triliun nilai kontrak. Terdiri dari kontrak carry offer (bawaan tahun sebelumnya) senilai Rp8 triliun dan kontrak baru Rp 14 triliun," imbuhnya.

Direktur Utama Bahana Securities, Eko Yuliantoro, sebagai penjamin emisi IPO Waskita bersama Mandiri Sekuritas dan Danareksa, mengatakan kehadiran Waskita di BEI akan sangat positif baik bagi investor maupun industry pasar modal itu sendiri. "Sekarang IHSG naik terus dan itu harus diimbangi dengan memperbanyak emiten terutama emiten berkualitas. Sebab jika tidak maka akan terjadi bubble," ucapnya.

Bursa saham Indonesia, menurutnya, terus memperlihatkan kemajuan yang positif dan sector infrastruktur menjadi salah satu penopang dan penikmat pertumbuhan tersebut. Terlebih sector ini diyakini akan terus menjadi incaran seiring dengan adanya program pemerintah tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sampai 2015.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Diusulkan Kelola Kerja Eks BP Migas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler