JAKARTA - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini diprediksi berlangsung mixed dengan kecenderungan melemah. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) bertengger di zona merah. Indeks berkurang 11,44 (0,283 persen) ke posisi 4.028,53 dan indeks LQ45 melemah 3,24 poin (0,46 persen) ke level 694,74
Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan koreksi di IHSG masih akan berlangsung akibat dampak negatif faktor regional. "Pelemahan rupiah serta kenaikan asumsi inflasi pasca (kenaikan) BBM akan membawa pengaruh," ujarnya dalam riset untuk perdagangan hari ini.
Meski begitu, lanjut dia, kondisi itu membuka peluang trading (trading opportunity) di beberapa saham selektif. Yuganur merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini. Di antaranya BBRI, UNSP, UNTR, dan ASII. Indeks sendiri diproyeksi bergerak di kisaran support 4.008 dan resistance 4.080.
Research Analyst PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan pada perdagangan Jumat pekan lalu (16/3) IHSG ditutup melemah menyusul berlanjutnya aksi ambil untung oleh investor. Terlihat beberapa saham blue chips menjadi sasaran jual.
Keputusan BI dan Kementerian Keuangan memberlakukan kenaikan down payment (DP) untuk kredit rumah, motor, dan mobil, dinilai menjadi sentimen negatif baru di pasar. Pada hari ini, Purwoko memerkirakan indeks bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. "Kami masih melihat peluang trading pada saham lapis dua dan tiga," ucapnya.
Saham pilihan di antaranya WIKA, SSIA, PTPP, BMTR, dan ITMG. Pada akhir pekan, indeks Dow Jones di AS turun 20,14 poin (0,15 persen) ke level 13.232,62 dan Nasdaq tergerus 1,11 poin (0,04 persen) ke 3.055,26. (gen/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waterfront Sasar Investor Ritel
Redaktur : Tim Redaksi