jpnn.com, MAGELANG - Meski jauh di pelosok desa, keindahan Dusun Butuh, Desa Temanggung Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, sangat luar biasa.
Nepal van Java, demikian julukan untuk Dusun Butuh. Dusun ini juga dijadikan basecamp bagi pendaki yang ingin menuju puncak Gunung Sumbing.
BACA JUGA: Pembudi Daya Ikan di Magelang Panen Rezeki di Tengah Pandemi Covid-19
Sudah banyak yang mengakui, kalau keindahan dusun ini sangat istimewa. Seribu kata mungkin belum cukup untuk mengungkapkan rasa kagum pada ciptaan Illahi ini.
Dikatakan istimewa karena banyak rumah penduduk yang dibangun berdempetan dari bawah hingga atas yang terletak di lereng gunung.
BACA JUGA: Ganjar Bingung Memilih di Antara Tiga Desain Terbaik Masjid Agung Jateng di Magelang
Bangunannya pun kukuh dan banyak yang bertingkat dengan cor beton. Sehingga deretan rumah milik penduduk ini mirip bangunan hotel bertingkat bila dilihat dari kejauhan.
Banyak pendaki maupun wisatawan yang datang menamakan dusun ini dengan “Namache Bazaar”, di Nepal. Kini, dusun Butuh dikenal sebagai Nepalnya Jawa tengah.
BACA JUGA: PT Bio Farma Dijaga Ketat Aparat Bersenjata
Menurut Kepala Dusun Butuh, Lilik Setyawan, sejak viral sebagai Nepalnya Jawa tengah, mulai banyak wisatawan yang berkunjung.
Kalau dulu yang datang adalah para pendaki yang akan naik gunung melalui basecamp Butuh, kini keadaannya sudah berbeda.
Warga dari luar datang untuk foto-foto dengan latar belakang rumah-rumah penduduk, maupun hamparan perkebunan holtikultura, serta pohon-pohon pinus.
Dari dusun ini, wisatawan bisa melihat hamparan pemandangan yang luar biasa. Kota Magelang yang terletak nun jauh di sana, bisa dilihat dari dusun Butuh ini.
Ditambah dengan hawa dingin yang terkadang menusuk kulit, membuat mereka yang datang ke sini semakin betah.
Pemandangan semakin istimewa bila dilihat saat matahari muncul atau sunrise. Warna jingga, kuning yang tergradasi dengan birunya langit dan putihnya awan, akan membuat decak kagum siapa saja yang menikmati.
Bagi dusun Butuh, hal itu menjadi anugrah tersendiri karena berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kehadiran warga luar ke dusun ini menjadi berkah tersendiri. Selain selfie, mereka banyak pula yang jajan meski hanya gorengan saja,” kata Lilik.
Melihat banyaknya warga yang datang ke sini, akhirnya membuat perangkat desa berbenah diri. Kini, pendatang bisa menginap di dusun Butuh bila ingin mengejar sunrise. (yud/radarcirebon)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti