jpnn.com, MAGELANG - Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia selama tiga bulan ini justru menambah berkah bagi pembudi daya ikan di Magelang.
Tepatnya di Dusun Sorogenen, Desa Menayu Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jateng.
BACA JUGA: Prabowo, Ganjar dan RK Tiga Besar 2024, Anies Tertinggal Jauh
Bahkan penjualan ikan, yang juga telah masuk pasar ekspor meningkat mencapai 20 persen.
Budi daya ikan air tawar di dusun itu telah berlangsung secara turun temurun.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Alat Kontrasepsi Berserakan, Pak Anies Buka Telingamu, Ini Putri John Kei
Masyarakat kemudian merambah budi daya ikan hias. Karena ternyata kadar air di dusun yang dekat dengan Sungai Pabelan itu sangat cocok untuk ikan arwana, akhirnya banyak warga yang beralih membudidayakan salah satu ikan air tawar termahal itu. Fajar Sodiq, salah satunya.
"Sejak 2009 saya memulai budidaya ikan arwana. Setelah menjelaskan cara dan keuntungan budi daya ikan itu kepada para tetangga, akhirnya banyak yang ikut," kata Fajar pada Minggu (28/6).
BACA JUGA: Ini Kabar Terbaru dari Pak Ganjar soal Covid-19 di Jateng
Tidak hanya satu, Fajar Sodiq juga membudidayakan setidaknya empat jenis ikan arwana. Dari silver Brazil, Papua, Arwana Kalimantan sampai jenis red super.
Padahal untuk jenis itu, satu ekor harganya jutaan rupiah. Apalagi yang red super, yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.
"Saya menggandeng teman dari Jakarta untuk diekspor ke China. Bahkan di masa pandemi ini penjualan justru naik 20 persen," katanya.
Jika biasanya dalam satu Minggu dia mengirim sekitar 15 ekor arwana dewasa, di masa pandemi ini dia bisa mengirim 20 ekor ditambah ratusan anakan ikan arwana yang harga satuannya sekitar Rp 18 ribu.
Jumlah pengiriman tersebut akan meningkat di kisaran bukan Desember sampai Februari atau di musim penghujan.
Fajar memang bukan hanya membudidayakan arwana dewasa. Sejak peranakan, ikan arwana telah dia kelola dengan baik di beberapa kolam dan puluhan akuarium di rumahnya.
Lahan tersebut masih ditambah dengan puluhan petak kolam yang dikelola tetangganya.
Kebetulan Minggu (28/6) siang tadi ketika warga setempat panen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang gowes ke Kabupaten Magelang dan menghampiri mereka.
Ganjar sekaligus berkunjung ke kolam-kolam di rumah Fajar.
"Di tengah pandemi ini ternyata masih menyimpan berkah untuk para pembudidaya ikan arwana ini. Penjualannya naik 20 persen. Di ekspor juga ke China," katanya.
Saat keliling kolam dan akuarium pembibitan, Fajar sempat menunjukkan kepada Ganjar salah satu ikan arwana yang sangat unik. Bahkan, menurut Fajar, ikan tersebut menarik minat para kolektor.
"Tadi menarik, ada ikan arwana yang kelainan genetik ditawar Rp 50 juta tidak dikasih. Mintanya Rp 70 juta. Pernah juga dia menjual seharga Rp 400 juta. Wah bagaimana ya kalau itu digoreng?" kata Ganjar sambil bercanda. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia