jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini menyambut baik gagasan Wakil Presiden Ma'ruf Amin soal zakat dan pajak.
Dia menyebutkan penerimaan dari zakat dinilai bisa lebih banyak untuk membantu atasi kemiskinan.
BACA JUGA: INDEF Minta Pemerintah Berikan Insentif kepada Industri Terdampak Pandemi Covid-19
"Karena yang membayar zakat ini 2,5 persen dari aset keseluruhan, sementara pajak ini hanya dari keuntungan. Jadi, diharapkan orang yang bayar zakat ini tercatat sebagai orang yang bayar pajak, itu harapan Pak Wapres, gagasannya ini bagus," kata Didik saat konferensi pers seusai pembukaan 14th Annual Conference Asia-Pasific Tax Forum di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (3/5).
Wapres Ma'ruf Amin menginginkan pajak dan zakat bisa digunakan sebagai instrumen untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia.
BACA JUGA: Soal Transaksi Janggal Rp 349 T, Wapres Maruf Amin Bicara Tegas
Dia menilai dua hal tersebut memiliki konsep yang sama.
"Semoga zakat dan pajak ke depan menjadi instrumen akselerasi kemakmuran bangsa-bangsa," ujar Ma'ruf Amin saat membuka acara tersebut.
BACA JUGA: Wapres Maruf Amin Bertakziah di Rumah Duka Menantunya Rapsel Ali
Menurutnya, ekonomi syariah dalam hal ini zakat dan pajak, memiliki napas dan tujuan untuk mengurangi ketimpangan yang ada di masyarakat.
Ma'ruf Amin juga menilai tren ketimpangan antarmasyarakat makin meningkat seiring dengan laju liberalisasi ekonomi dan menjadi masalah global sejak dekade 1980-an
"Potret ketimpangan pendapatan yang kian besar ini menyasar hampir seluruh negara termasuk negara maju," lanjutnya.
Ma'ruf Amin merasa perlu adanya kajian kebijakan dan rekomendasi konkret terkait relasi ideal antara zakat dan pajak ke depannya untuk pengentasan kemiskinan.
"Dua instrumen ini saya mau jadi perhatian buat dibahas sehingga dua-duanya bisa menghilangkan ketimpangan ekonomi di masyarakat kita yang makin hari makin besar ketimpangan," pungkas Ma'ruf Amin.(mcr8/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Kenny Kurnia Putra