jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Institue for Development of Economics and Finance (Indef) Riza A Pujarama memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 sulit tercapai.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 diangka 5,5-6 persen dengan mengacu pada beberapa indikator.
BACA JUGA: Untuk Mencapai Pertumbuhan Ekonomi, Australia Perlu Dua Juta Migran dalam Lima Tahun
Namun, Riza mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2021 turun menjadi 3,51 persen dari pencapaian kuartal sebelumnya, yakni sebesar 7 persen.
"Jika dari target 5 persen, rata-rata pertumbuhan ekonomi triwulan III sekitar 3,28 persen, masih cukup jauh," ujar Riza dalam acara Webinar Evaluasi Ekonomi Indonesia 2021 oleh Ekonom Milenial Indef yang digelar secara virtual, Rabu (8/12).
BACA JUGA: First Warriors Ultimate Battle Championship Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif
Menurut Riza, untuk mencapai target di atas 5 persen pada kuartal IV-2021 masih ada sekitar 1,8 persen yang harus dikejar.
"Jika ingin mencapai 5 persen sepertinya cukup berat dalam sisa waktu 3 bulan," ungkap Riza.
BACA JUGA: Sambangi Warga Malang Raya, Gus Muhaimin Sampaikan 3 Isu Besar
Selain itu, menurut Riza, indikator kesejahteraan mencatatkan tingkat kemiskinan yang belum memenuhi target pencapaian 2021. Menurut Riza program bantuan sosial belum cukup efektif menekan angka kemiskinan.
Kemudian pemerintah menargetkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5-6 persen karena indikator ekonomi Indonesia mulai membaik.
Pada periode awal kuartal IV-2021 di bulan Oktober, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 57,2 serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada pada level 113,4 pada bulan Oktober.
Sedangkan dari sisi neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus pada Oktober 2021 sebesar 5,73 dolar Amerika Serikat.
Riza berharap untuk mencapai target di tahun 2022 pemerintah perlu memberi perhatian kepada kualitas sumber daya manusia, memperkuat daya saing ekspor, mendorong industri manufaktur, bantuan sosial tepat sasaran, mendorong daya beli masyarakat, dan menjaga stabilitas nilai tukar.(mcr28/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Friederich
Reporter : Wenti Ayu