Indekos Bisa Disewa per Hari, Mahasiswi Kebidanan Kepergok Berduaan

Sabtu, 09 Mei 2015 – 03:14 WIB
BERI NASIHAT: Kepala Banpol PP Bandarlampung Cik Raden memberi nasihat kepada tiga transgender saat razia kamar kos-kosan kemarin. Dalam razia itu, petugas mendapati sejumlah pasangan bukan muhrim tengah berduaan di kamar kos. FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com BANDARLAMPUNG – Butuh aturan tegas untuk menyikapi menjamurnya indekos di Bandarlampung, Lampung. Dengan pengawasan longgar rentan disalahgunakan. Bahkan ditengarai menjadi tempat mesum.

Faktanya, dalam razia yang digelar Badan Polisi Pamong Praja (Banpol) Bandarlampung, didapati dua pasangan berduaan di dalam kamar kos.

BACA JUGA: Siap-siap, 1500 Nguleg Rujak Bareng di 255 Meja

Pasangan yang asyik berduaan itu ditemui petugas di kamar kos Griya Mentari, Jl. Pangeran Antasari, Kalibalaukencana, Bandarlampung.

Kompleks kos-kosan ini menyewakan kamar dengan tarif untuk per hari, per minggu, dan per bulan.

BACA JUGA: Ayah Bejat Renggut Kegadisan Anak, Dendam Kok Ketagihan

Ada 22 kamar di kompleks kos-kosan yang terletak di lantai dua. Sementara di lantai satu ada empat kamar.

Nah, di kamar lantai dua nomor 216, petugas mendapati LF, mahasiswi kebidanan sebuah perguruan tinggi di Lampung, tengah berduaan dengan DY, teman lelakinya.

BACA JUGA: Koalisi Lawan Kekuatan Risma, Gerindra Buka Pendaftaran Cawali

Tim razia yang dipimpin langsung Kepala Banpol PP Bandarlampung Cik Raden cukup lama menggedor pintu kamar. Sekitar lima menit kemudian, DY membuka pintu. Sementara, LF hanya menunduk. Keduanya lalu digiring keluar ruangan. Sementara, petugas menggeledah kamar DY.

Selanjutnya, petugas melakukan razia ke kamar sebelahnya. Di kamar itu, petugas mendapati NN, mahasiswi ilmu keperawatan sebuah perguruan tinggi di Lampung.

Dari pengakuan NN, dia bersama kekasihnya menyewa kamar kos tersebut. Namun, rekan lelakinya itu tak kunjung kembali, hingga akhirnya NN terjaring razia.

NN dan LF saling kenal. Petugas menduga keduanya memang merencanakan untuk menginap di kamar kos tersebut dengan pasangan masing-masing. Namun di hadapan petugas, mereka bersikeras hanya ingin menumpang istirahat di kamar kos itu.

’’Kami kecapean dari jalan-jalan. Terus pengin istirahat di kamar kos,” kata NN seperti yang dilansir Radar Lampung (Grup JPNN.com), Jumat (8/5).  

Oleh petugas, ketiganya langsung didata dan dibina. Mereka diberi pemahaman bahwa tak baik pasangan berlainan jenis berada di dalam kamar kos hanya berdua.

Di hadapan petugas, ketiganya pun mengaku salah. Seharusnya, lanjut mereka, memang tidak diperbolehkan berdua-duaan di dalam kamar dengan pasangan yang bukan muhrim.

’’Kami tak akan mengulanginya,” janji NN, DY, dan LF. (radarlampung/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib ya Nasib, Dibelain Jadi Superwomen, Harta Malah Diporoti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler