Indeks Bisnis UMKM BRI Menunjukkan Optimisme, Cerah!

Kamis, 04 Mei 2023 – 15:59 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Research Institute merilis Indeks Bisnis UMKM Q1-2023 dan Ekspektasi Q2-2023.

Indeks Bisnis UMKM Q1-2023 tercatat pada level 105,1 yang berarti ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut.

BACA JUGA: BRI Kenalkan Start Up Plepah ke Pasar Internasional

Pelaku UMKM di Indonesia pun terus bergeliat memasuki kuartal II 2023.

Direktur Utama BRI Sunarso membeberkan faktor-faktor yang mendorong ekspansi tersebut di antaranya yakni kehidupan yang makin normal pascapandemi dan daya beli masyarakat yang menguat.

BACA JUGA: Go Global Bersama BRI, Restu Mande Pameran di Trade Mission Singapore 2023

Dampaknya, permintaan terhadap barang dan jasa yang juga makin meningkat.

Faktor lainnya, yakni panen raya tanaman bahan makanan di beberapa sentra produksi mulai berlangsung, dengan harga jual hasil panen yang tetap menarik memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Idulfitri yang mendorong harga jual barang dan jasa meningkat.

BACA JUGA: BRI Life Raih Penghargaan di Ajang Digital Brand Award 2023

Kemudian, da;am menyambut Q2-2023 pelaku UMKM tetap optimistis aktivitas usahanya akan terus meningkat, hal tersebut digambarkan dari peningkatan ekspektasi indeks bisnis UMKM 3 bulan mendatang yang meningkat menjadi 131,9 dari ekspektasi indeks pada periode sebelumnya sebesar 130,1.

Peningkatan ekspektasi tersebut ditopang oleh perayaan Idul Fitri, mendorong permintaan dan harga barang dan jasa meningkat, puncak panen raya tanaman bahan makanan yang akan terjadi pada Q2-2023 dan kondisi cuaca yang makin kondusif bagi sektor pertambangan, konstruksi, pertanian, dan perikanan laut.

Hasil riset juga mengungkapkan ekspansi bisnis UMKM terjadi di sebagian besar sektor usaha UMKM. Sektor pertanian sebetulnya membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, seiring dengan panen raya tanaman bahan makanan yang mulai berlangsung.

Namun, produksi beberapa komoditas pertanian terganggu akibat curah hujan yang tinggi dan musim trek kelapa sawit serta pupuk yang masih mahal. Sedangkan sektor pertambangan terganggu akibat curah hujan yang tinggi dan berakhirnya perayaan Nataru membuat permintaan terhadap jasa pengangkutan (sewa mobil dan jasa transportasi lainnya) kembali normal.

Untuk sektor perdagangan, sektor hotel & resto/warung serta sektor jasa-jasa tetap ekspansi, namun sedikit melambat, yang antara lain disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca Nataru.

Kemudian, sektor industri pengolahan aktivitasnya sedikit meningkat sehubungan dengan mulai meningkatnya permintaan menjelang puasa dan lebaran. Pada Q2-2023 ekspansi bisnis UMKM diperkirakan akan semakin pesat, terutama sektor konstruksi, pengangkutan dan pertanian.

Sejalan dengan usahanya yang tetap ekspansif, sentimen pebisnis UMKM pada Q1-2023 tetap baik, dalam arti pelaku UMKM menilai kondisi ekonomi, sektor usaha dan usaha yang dikelolanya saat ini secara umum masih baik. Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis UMKM yang tetap berada di atas 100, tepatnya berada di level 121,6.

Namun, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya penilaian tersebut menurun yang terutama disebabkan oleh menurunnya penilaian pelaku UMKM terhadap kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, sedangkan perkiraan ekonomi dan bisnis 3 bulan mendatang justru semakin membaik.

Pola ini terlihat di sebagian besar sektor usaha UMKM, kecuali sektor industri pengolahan yang sentimennya relatif stabil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Dengan usaha yang masih ekspansif, pelaku UMKM tetap memberikan penilaian yang tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya, dengan indeks 137,4, tetapi turun tipis dari kuartal sebelumnya 138,3.

Pelaku UMKM memberikan penilaian tertinggi terhadap kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram serta menyediakan dan merawat infrastruktur.

Sunarso saat pemaparan kinerja keuangan BRI Kuartal I 2023 pada 27 April 2023 yang lalu.

Sunarso mengungkapkan bahwa UMKM masih memiliki prospek yang cerah ke depannya. Prospek UMKM terdapat pada bisnis yang dekat dengan kebutuhan hidup, seperti makanan, makanan dan hulu hilirnya.

Hulunya makanan adalah pertanian, terutama pertanian pangan itu tetap menarik bagi BRI.

“Jadi, tetap yang menarik saya katakan adalah hal-hal yang terkait sama pangan termasuk hulu hilirnya. Hulu hilirnya di antaranya pertanian pangan kemudian produksi pangan itu sendiri, industri berbasis pangan, distribusi pangan, perdagangan pangan, dan kemudian baru makan saja tidak cukup, harus sehat, makanya yang terkait sama industri kesehatan itu yang kita support,” pungkas Sunarso.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Indeks Bisnis   UMKM   BRI   Bisnis  

Terpopuler