jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Gerindra DPRD DKI buka suara soal merosotnya Indeks Kebahagiaan warga ibu kota di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra Mohamad Taufik menilai, Indeks Kebahagiaan warga DKI Jakarta merosot imbas dari pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Tingkat Kebahagiaan Warga DKI Jakarta Melorot, Ini Fakta dari BPS
Apalagi, DKI Jakarta sempat menjadi episentrum atau pusat penularan penyakit yang disebabkan virus corona ini.
Hal ini membuat berbagai sektor di DKI terdampak dan banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat.
BACA JUGA: Indeks Kebahagiaan Warga DKI Merosot, Ferdinand: Anies Harus Minta Maaf!
"Tahun 2020 dan 2021 itu rakyat sulit untuk bahagia, kenapa? Karena ada tekanan Covid-19," ucap Taufik saat dikonfirmasi, Sabtu (1/1).
Penasihat Fraksi Gerindra ini berujar, dampak pandemi tak hanya menyebabkan krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi.
Bahkan, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pernah terjadi di tahun 2020 lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, angka pengangguran di ibu Kota mencapai 8,51 persen pada Februari 2021.
Jumlah ini naik sebesar 3,58 persen bila, dibandingkan angka pengangguran pada Februari 2020 yang hanya sebesar 4,93.
Hal ini tidak terlepas dari pembatasan kegiatan masyarakat yang terjadi di awal masa pandemi Covid-19.
"Karena Covid-19 itu ada pembatasan gerakan individu. Ketika gerakan individu dibatasi, maka penghasilan individu juga akan berkurang. Di mana ada bahagia?" tuturnya.
Diketahui, BPS merilis Indeks Kebahagiaan 2021 dengan daftar 34 provinsi di Indonesia.
Dikutip dari situs resmi bps.go.id Indeks Kebahagiaan 2021, DKI Jakarta menempati urutan 27 atau nomor 8 dari bawah. (mcr4/JPNN)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi