jpnn.com, JAKARTA - Indonesia memiliki penduduk terbesar keempat di dunia, sehingga menjadikan pasar di dalam negeri sangat besar.
Potensi besar itu juga akan menunjang ekonomi digital dan memberi dampak yang luar biasa bagi perekonomian nasional.
BACA JUGA: Modena Perkenalkan Built-in Oven & Air Fryer 2in1, Kombinasi Ideal untuk Dapur Modern
Namun, pencapaian tersebut membutuhkan profil konsumen yang ‘dewasa’, sehingga bisa menopang aktivitas ekonomi yang berjalan lancar.
"Salah satu yang tengah menjadi topik hangat terkait tingkat keberdayaan konsumen, termasuk konsumen digital," kata Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga, dalam ‘Forum Diskusi Tantangan Ekonomi Menuju Indonesia Emas: Menakar Keberdayaan Konsumen Digital Indonesia Bersama idEA dan Lazada Indonesia’ di Jakarta, Kamis (28/3).
BACA JUGA: Tubuh Tetap Ideal Walau Sudah Punya Anak, Aura Kasih: Jaga Makan
Dia mengatakan saat ini skor indeks keberdayaan konsumen nasional terbaru 57,04, atau masuk dalam kategori mampu.
Artinya, konsumen mampu menggunakan hak dan kewajiban untuk menentukan pilihan terbaik, termasuk menggunakan produk dalam negeri bagi diri dan lingkungannya.
BACA JUGA: Kiai Tebuireng Sebut Anies-Muhaimin Paling Ideal Bagi Umat Islam
"Penting untuk membuat konsumen nyaman, tetapi juga harus memastikan kewaspadaan dan kepatuhan dalam bertransaksi. Hal ini agar transaksi bisa berjalan lancar,” ujar Bima,
Senada dengan idEA, Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan Chandrini Mestika Dewi menggarisbawahi bahwa pentingnya peranan konsumen yang berdaya menuju Indonesia Emas 2045.
Penting untuk meningkatkan keberdayaan konsumen Indonesia.
"Ini adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan pihak swasta, karena tingginya tingkat keberdayaan konsumen akan juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang sangat baik,” katanya.
Deputi Direktur Pelayanan Konsumen dan Pemeriksaan Pengaduan IKNB Otoritas Jasa Keuangan Sarwin Kiko H Napitupulu menegaskan pelindungan konsumen bukan hanya untuk kepentingan konsumen, tetapi juga untuk kepentingan industri.
Melalui penerapan pelindungan konsumen yang baik maka kepercayaan konsumen pun akan meningkat dalam menggunakan layanan dan, atau produk industri jasa keuangan.
“Dampaknya jumlah konsumen loyal meningkat sehingga pendapatan atau pertumbuhan bisnis industri jasa keuangan yang merupakan tujuan dari perusahaan juga bagus,” kata Sarwin. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembali ke Kampung Masa Kecil, Anies: Lingkungan Ini Sehat dan Guyub, Tempat Ideal untuk Tumbuh
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad