Kiai Tebuireng Sebut Anies-Muhaimin Paling Ideal Bagi Umat Islam

Jumat, 22 Desember 2023 – 18:14 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JOMBANG - Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Ahmad Mustain Syafii menjelaskan perbedaan pendukung pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dibandingkan paslon lainnya.

Kiai Mustain mengatakan, ada perbedaan mencolok dari para pendukung itu. Pendukung AMIN, dipastikannya mendukung karena melihat pribadi dari Anies dan Cak Imin sendiri, bukan karena embel-embel apapun, apalagi yang berbau kepentingan.

BACA JUGA: Kiai Kampung se-Demak Bakal Hadiri Halaqah untuk Dukung Anies-Muhaimin

"Yang merasa Islam, yang merasa jadi santri, merasa dekat kyai, kok milih pasangan nomor 1, itu pasti lahir karena cahaya keislamannya," kata Kiai Mustain saat acara rapat Kordinasi dan Launching Jubir Desa di Jombang.

Berbeda dengan pendukung pasangan lain. Menurutnya, banyak yang merapat ke paslon lain hanya gara-gara uang, kepentingan untuk melanggengkan kekuasaan.

BACA JUGA: JK Memutuskan Dukung Anies, Hasto: Kami Memahami Hubungan Historis

Ia berpendapat demikian karena, posisi AMIN saat ini, berada di seberang kekuasaan dengan logistik yang terbatas.

"Tapi kalau pemilih sampai memilih paslon lain itu pasti karena kepentingannya," ujarnya.

BACA JUGA: Anies Nilai Pemerintah Jadi Lebih Baik karena Oposisi

Kiai Mustain mengatakan bahwa pasangan AMIN adalah yang paling ideal bagi kelompok Islam.

Sebab, baik Anies dan Cak Imin ini memiliki kemampuan yang komplet.

Tidak hanya mampu di bidang kepemerintahan, keduanya dapat diterima karena keilmuan agamanya yang mumpuni.

"Lihatlah tiga calon presiden itu yang banyak sujudnya kepada Allah itu siapa? Lihatlah calon presiden dan wakil presiden ketiga itu, yang fasih membaca Al-Quran siapa? Lihatlah calon pemimpin tiga itu, yang kira-kira fasih memimpin yasinan siapa?" tanya pria asli Lamongan tersebut.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk cerdas dalam menentukan pemimpinnya. Sebab, memilih pemimpin itu juga merupakan ibadah.

"Memilih itu ibadah. Terus kalau ibadah, bagaimana? ya harus diniati ibadah lillahita'ala," pungkas Kiai Mustain. (jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler