Indeks Literasi Keuangan Karyawan Rendah, OttoDigital Menggelar Edukasi

Jumat, 21 Juni 2024 – 11:18 WIB
OttoDigital, melalui lini bisnis PT IndoArtha Perkasa Sukses menggelar edukasi membangun kesiapan finansial melalui platform Otto bagi para karyawan. Foto: dok. OttoDigital

jpnn.com - JAKARTA - Kecepatan inovasi dan inklusi keuangan belum diimbangi dengan pemahaman terhadap pengelolaan keuangan yang baik.

Faktanya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks inklusi keuangan sebesar 85,1% sedangkan indeks literasi keuangan hanya di angka 49,68%.

BACA JUGA: Jasaraharja Putera Pacu Literasi Keuangan UMKM di PLUT KUMKM Bandung

"Hanya sekitar 30% karyawan di Indonesia yang paham mengelola finansialnya. Rendahnya literasi keuangan menunjukkan masih banyaknya masyarakat atau para pekerja terjebak dalam keputusan kurang bijak mengatasi masalah keuangan," kata Direktur PT IndoArtha Perkasa Sukses, Grace Sunarjo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/6).

Melihat kondisi tersebut, OttoDigital, melalui lini bisnis PT IndoArtha Perkasa Sukses menggelar edukasi membangun kesiapan finansial melalui platform Otto.

BACA JUGA: Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol

Aplikasi ini didukung dengan berbagai fitur pendukung seperti investasi hingga fasilitas ambil gaji lebih awal kapan pun di mana pun.

"Tujuannya untuk membantu mengatur dan mengelola keuangan secara lebih cerdik dan sehat,” ujar Grace Sunarjo.

BACA JUGA: OJK Tutup 915 Entitas Keuangan Ilegal, Siap-Siap Kena Denda

Dengan mengusung kampanye #UsahaLebihBijakFinansial, rangkaian edukasi melalui aktivitas offline dan online terus dilakukan guna membangun kesadaran untuk mempersiapkan diri sebagai pekerja yang andal dalam mengatur keuangan.

Semangat bijak finansial dimulai dengan Talkshow Edukasi dengan tema ‘Atur Siklus Beban Keuangan dan ‘Rahasia Mencapai 100 Juta Pertama’ kepada karyawan. 

OttoDigital menghadirkan narasumber ternama yaitu Perencana Keuangan, Aliyah Natasya, M. Sc., CFP, IFP yang membawakan edukasi finansial dari perilaku dan sudut pandang dalam mengambil keputusan terhadap uang serta cara cerdik mencapai 100 juta pertama ala karyawan.

“Fenomena masalah keuangan yang terjadi sering kali karena banyak orang yang belum cakap dalam mengatur keuangan tetapi lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan," kata Aliyah.

Ditambah lagi, lanjutnya, dengan kondisi kebanyakan para pekerja yang merasa belum bisa untuk menabung ataupun berinvestasi.

Untuk itu, membangun kedisiplinan keuangan dan meningkatkan pertumbuhan nilai aset harus segera ditanamkan dengan seksama.

Melanjutkan edukasi keuangan, OttoDigital juga sudah menayangkan podcast KPR ‘Karyawan Pejuang Rupiah’ sebanyak 3 episode dengan edisi perdana “Usaha Melakukan Adegan Dewasa dari Dompet Karyawan”, selanjutnya “Usaha Nyusun Dana Darurat? Hari-hari aja Udah Darurat” dan tayangan ke 3 “Bukan Lagi Waktunya Jadi People Pleaser, Ini Saatnya untuk Taking Control”. 

Podcast ini dimaksudkan bagi para karyawan untuk mulai lebih dewasa dalam mengelola arus keuangannya dan mulai menyusun dana untuk kebutuhan yang mendesak. 

Podcast KPR hadir sebagai media bagi karyawan untuk bisa berekspresi melalui obrolan ringan yang menjadi insight dan inspirasi bagi karyawan dan para pekerja lainnya.

Podcast KPR tayang dua minggu sekali setiap hari Jumat melalui YouTube channel dan layanan musik digital Spotify. 

Sebagai financial aggregator, aplikasi Otto bekerjasama dengan para penyedia produk finansial yang berlisensi dan penyedia produk non-finansial yang lengkap serta telah bekerjasama dengan lebih dari 20 mitra distribusi yang memberikan akses untuk memberikan edukasi dan literasi finansial kepada karyawan sehingga dapat menjangkau target market yang luas. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler