India Anggap Penyesalan AS soal Insiden Khobragade Belum Cukup

Sabtu, 21 Desember 2013 – 23:53 WIB

jpnn.com - NEW DELHI - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan India belum juga membaik. Kasus Devyani Khobragade masih membuat relasi diplomatik dua negara itu terganggu. Kemarin (20/12) India menegaskan kembali tuntutan mereka agar AS meminta maaf. Mereka menganggap penyesalan Menteri Luar Negeri AS John Kerry saja tidak cukup.

"Fakta menunjukkan bahwa pemerintah AS telah melakukan tindakan yang kurang ajar terhadap seorang diplomat India," kata Menteri Informasi India Manish Tewari.

BACA JUGA: Atap Gedung Opera Runtuh, Penonton Drama Bubar

Karena kekurangajaran itu, menurut dia, pemerintahan Presiden Barack Obama harus punya alasan yang kuat. India pun menuntut AS agar men­jelaskan aksi mereka secara detail.

Dalam kesempatan itu, Tewari mengatakan bahwa sebagai pihak yang bersalah, AS sudah seharusnya meminta maaf. "Saya kira, ini sesuatu yang wajar jika kami mengharapkan permintaan maaf dari pihak yang bersalah. Mereka (AS) sudah melakukan kesalahan yang fatal sehingga sudah sepantasnya mereka mengaku dan meminta maaf," paparnya.

BACA JUGA: Terapi Cahaya pada Bar Khusus Penderita Winter Blues

Kerry memang sudah mengungkapkan penyesalannya atas insiden yang membuat hubungan AS dan India tegang itu. Tetapi, Departemen Luar Negeri AS menolak memberikan penjelasan detail seperti yang diminta India. Alasannya, kasus itu masih berjalan dan sedang dalam tahap penyelidikan. Departemen Luar Negeri AS berjanji memberikan penjelasan setelah proses hukum berakhir.

Sampai Kamis lalu (19/12), Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman masih terlibat pembicaraan serius dengan Menteri Luar Negeri India Sujata Singh. Dialog dua tokoh itu berlangsung sejak Rabu lalu (18/12).

BACA JUGA: Korut Ancam Korsel Lagi

"Dua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam kasus ini. Karena itu, dua negara masih akan melanjutkan diskusi," kata Marie Harf, jubir Departemen Luar Negeri AS.

Seperti diketahui, Devyani Khobragade adalah diplomat yang ditempatkan di Konsulat Jenderal India di New York. Pada 12 Desember lalu, Khobragade ditangkap lantaran dituduh menipu demi meloloskan visa untuk Sangeeta Richard yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah diplomat India itu.

Sementara itu, ayah Khobragade mulai angkat bicara. Kemarin dia menyesalkan peristiwa yang bermula dari kesalahpahaman sang putri dengan Sangeeta Richard, pembantu rumah tangganya. "Putri saya memperlakukan dia seperti keluarga. Richard mendapatkan hari libur tiap Minggu dan bebas melakukan aktivitasnya pada hari libur itu," kata Uttam Khobragade.

Dia tidak menduga, Richard justru melayangkan gugatan kepada Khobragade karena merasa diperlakukan tidak baik. Terutama karena mendapatkan upah di bawah standar. Perselisihan Khobragade dan Richard itulah yang kemudian meluas. (AP/AFP/hep/c7/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Monitor Pemberontak Suriah Asal Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler